JAKARTA, KOMPAS.com - Menara Air Balai Yasa Manggarai di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, menjadi salah satu bangunan bersejarah yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Sebab, kabarnya menara tua milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini sudah berdiri sejak tahun 1920-an.
Dulunya, menara setinggi kurang lebih 23 meter ini dikelilingi oleh pepohonan.
Baca juga: Menara Air Balai Yasa Manggarai Resmi Jadi Cagar Budaya Jakarta
Namun, seiring berjalannya waktu, area di sekeliling menara dipenuhi oleh rumah-rumah warga.
"Mulai tahun 1990an (mulai dipenuhi rumah), dulu kan ini cuma kebun-kebun aja," ucap warga bernama Heri (63) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Minggu (14/9/2025).
Ia sudah tinggal di sekitar menara air sejak tahun 1974.
Kini, menara air itu berdiri di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.
Berada di gang kecil
Untuk menuju ke bangunan bersejarah ini, harus memasuki gang kecil di Jalan Menara Air, RT 07, RW 11, Manggarai.
Setelah menyusuri gang sekitar 20 meter, terdapat gerbang besi berwarna oranye sebagai pintu masuk kawasan menara air.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, menara air diapit oleh Mushala Nurul Iman di sisi kirinya dan sekolah PAUD di sisi kanannya.
Terdapat pula lapangan berukuran sekitar 13 x 6,1 meter di depan ketiga bangunan tersebut.
Baca juga: 9 Objek Baru Masuk Cagar Budaya DKI di 2025, Termasuk 2 Sekolah Negeri
Tempat penampungan air
Pintu masuk menara air berada di sisi belakang bangunan.
Di area belakangnya terdapat sebuah rumah yang ditempati salah satu pekerja PT KAI yang juga bertugas menjaga cagar budaya ini.
Untuk masuk ke dalam area Menara Air tentu saja tidak bisa sembarangan dan harus seizin dari petugas yang menjaga bangunan tua ini.
Sebab, menara air dilengkapi dengan pintu besi berwarna oranye setinggi 2,5 meter yang selalu digembok.
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Kondisi dalam Menara Air di Manggarai, Jakarta Selatan.