KOMPAS.com – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak hanya dituntut berinovasi dalam teknologi, produk, atau layanan.
Salah satu aspek yang kerap terlupakan, tetapi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan jangka panjang adalah strategi rewards karyawan yang mencakup gaji dan benefit.
Rewards tidak cukup berhenti pada pemberian gaji kompetitif. Perusahaan perlu menyusun pendekatan rewards berbasis data yang sejalan dengan tujuan bisnis dan sekaligus mempersiapkan tenaga kerja menghadapi tantangan masa depan.
Dengan kata lain, rewards tidak hanya menjadi bentuk kompensasi atau penghargaan kepada karyawan, tetapi juga instrumen strategis untuk menjaga daya saing perusahaan.
Sebab, rewards memiliki peran penting dalam membentuk perilaku, keterlibatan, dan kinerja karyawan.
Terdapat dua manfaat utama penerapan rewards yang efektif bagi kesuksesan bisnis. Pertama, menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Strategi rewards yang dirancang dengan adil dan transparan membuat karyawan merasa dihargai sehingga mereka lebih loyal dan termotivasi.
Sebaliknya, jika rewards diabaikan, risiko turnover dapat meningkat dan melemahkan posisi kompetitif perusahaan.
Kedua, meningkatkan kinerja dan produktivitas. Sistem rewards yang terintegrasi dengan tujuan bisnis akan mendorong karyawan lebih fokus pada target.
Sebagai contoh, insentif berbasis kinerja dapat memacu semangat kerja. Kemudian, penghargaan jangka panjang bisa memperkuat loyalitas dan menciptakan stabilitas tenaga kerja.
Namun, merancang strategi rewards yang efektif bukan hal mudah. Tak sedikit perusahaan menyadari manfaat penting penerapannya, tetapi belum memiliki data memadai ataupun keahlian internal untuk merancang sistem yang tepat.
Untuk merancang strategi rewards yang efektif, perusahaan harus memahami tren pasar, budaya organisasi, serta kebutuhan dan keterampilan tenaga kerja di masa depan. Dengan begitu, strategi yang disusun benar-benar relevan.
Gandeng konsultan HR
Untuk menjawab tantangan tersebut, perusahaan dapat menggandeng konsultan human resource (HR), seperti Mercer.
Dengan basis data survei gaji dan benefit terbesar di dunia, Mercer membantu membandingkan praktik kompensasi lintas industri, memberikan fondasi dalam merancang paket gaji yang kompetitif, serta menyusun strategi rewards yang selaras dengan tujuan bisnis jangka panjang.
Kini, rewards bukan lagi sekadar fungsi HR, melainkan bagian dari strategi bisnis yang berdampak langsung pada kinerja dan keuangan perusahaan.
Perusahaan yang berinvestasi dalam strategi rewards yang terukur akan lebih siap menghadapi tantangan pasar, menjaga kepuasan dan keterlibatan karyawan, serta mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.