JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengangguran di Amerika Serikat melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Klaim tunjangan pengangguran naik 27.000 menjadi 263.000 pada pekan yang berakhir 6 September 2025.
Angka ini jauh di atas perkiraan ekonom yang hanya 235.000. Data tersebut dirilis Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Memahami Angka Pengangguran Versi BPS
Laporan ketenagakerjaan bulanan juga menunjukkan perekrutan hampir terhenti pada Agustus.
Survei Federal Reserve New York memperlihatkan keyakinan warga untuk mendapatkan pekerjaan turun ke level terendah sejak Juni 2013.
Kondisi ini menambah tekanan bagi The Fed. Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan pekan depan.
Sebelumnya, The Fed menghentikan siklus pelonggaran sejak Januari karena kekhawatiran inflasi.
Baca juga: Soal Isu Udang Terpapar Cesium, Komisi IV Duga Ada Ketakutan Produk Asia Kuasai Pasar Amerika
Ekonom New Century Advisors, Claudia Sahm, menilai perkembangan ini sebagai tanda bahaya.
"Federal Reserve berisiko mendorong ekonomi ke dalam kontraksi dengan tidak segera menurunkan suku bunga," kata dia, dikutip CNBC, Rabu (19/6/2024).
Sahm dikenal sebagai pencipta Sahm Rule, indikator resesi yang menghitung rata-rata tiga bulan tingkat pengangguran.
Jika naik setengah poin persentase dibanding titik terendah dalam 12 bulan, ekonomi dianggap memasuki resesi. Aturan ini terbukti akurat memprediksi setiap resesi sejak 1948.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini