JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan motor listrik dari anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan tren positif di tengah kondisi pasar yang justru meredup sepanjang 2025.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, menyebutkan bahwa capaian anggotanya bahkan sudah melampaui jumlah penjualan yang dibukukan oleh asosiasi khusus motor listrik, yakni Aismoli.
Menurutnya, sejak Mei 2025, penjualan motor listrik anggota AISI sudah mencapai 15.000 unit.
Baca juga: Uji Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator: Hasil yang Menjanjikan
KOMPAS.com/DIO DANANJAYA TVS iQube S 2025
Hingga Agustus 2025, angka tersebut meningkat menjadi 16.400 unit. “Tahun lalu (secara keseluruhan) baru 1.500 unit ya,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Rabu (10/9/2025).
Ia menambahkan, sebagian besar penjualan tersebut didominasi oleh merek Honda.
Selain itu, TVS juga ikut menyumbang meski dengan angka kecil.
Baca juga: Motor Listrik Yamaha Neos Terparkir di Grab Cakung, Ada Apa ?
KOMPAS.com/ADITYO WISNU PRABOWO Kawasaki resmi meluncurkan motor listrik Ninja e-1 dan Z e-1
Sementara Kawasaki hanya menjual beberapa unit saja.
Adapun Yamaha dan Suzuki, hingga saat ini, belum tercatat dalam daftar penjualan motor listrik AISI.
Berbeda dengan AISI, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) justru mengalami penurunan tajam tahun ini.
Baca juga: Tak Lagi Isi BBM Subsidi, Pria Ini Pilih Pakai Petasol untuk Mobilnya
KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi motor listrik Polytron di PRJ 2025
Ketua Umum Aismoli, Budi Setiyadi, menyebut penyebab utamanya adalah ketiadaan program subsidi dari pemerintah pada 2025. “Tahun 2025 ini belum ada subsidi. Kalau dibandingkan year-on-year dengan 2024, tentu tidak sebanding. Tahun lalu, saat subsidi berlaku, pertumbuhan penjualan tinggi,” ujar Budi kepada Kompas.com, pada Agustus lalu.
“Semester I 2025 penjualan motor listrik itu antara 11.000–12.000 unit. Kalau tahun lalu di 2024, (secara total) kami sampai dengan antara 60.000–70.000 unit,” kata dia.
Sebagai informasi, data dari laman resmi Sisapira menunjukkan tren yang kontras.
Pada 2023, jumlah motor listrik subsidi yang berhasil diserap masyarakat hanya sekitar 11.532 unit.
Setahun kemudian, angka itu melesat hingga 62.541 unit.
Baca juga: Strategi Pabrik Mandiri Chery di Indonesia Setelah 2027
Namun, memasuki 2025, penjualan kembali turun signifikan.
Hingga Semester I, jumlahnya hanya 11.000–12.000 unit, hampir setara dengan capaian sepanjang 2023.
Aismoli bahkan memproyeksikan penjualan motor listrik 2025 hanya berada di kisaran 20.000–30.000 unit, atau turun sekitar 50–60 persen dibanding realisasi 2024.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini