WARSAWA, KOMPAS.com - Ketakutan akan perang dengan Rusia mendorong ribuan warga Polandia mengikuti pelatihan militer sukarela.
Di Braniewo, sekitar enam kilometer dari perbatasan Rusia-Polandia, Agnieszka Jedruszak (36) terlihat menggali parit dengan wajah bercat untuk kamuflase.
“Aku akan melakukan apa pun untuk menjaga anakku tetap aman. Dan aku pasti ingin berjuang untuk melindunginya,” ujar Jedruszak, administrator kantor yang memiliki anak berusia 13 tahun, seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Rusia-Belarus Gelar Latihan Militer Gabungan, Polandia Tutup Perbatasan
Instruksi militer yang dijalani Jedruszak berlangsung di lapangan latihan tank K-2 buatan Korea Selatan.
Polandia diketahui memesan 180 unit tank ini pada 2022 dalam kerja sama militer besar.
“Pikiran bahwa sesuatu bisa terjadi selalu ada di benak saya,” kata Jedruszak.
Pelatihan militer sukarela
Menurut Kolonel Grzegorz Wawrzynkiewicz, Kepala Pusat Rekrutmen Militer Pusat Polandia, lebih dari 20.000 warga mendaftar pelatihan militer sukarela dalam tujuh bulan pertama 2025. Jumlah itu setara dengan rekor tahun sebelumnya.
Ia memperkirakan sekitar 40.000 sukarelawan akan menyelesaikan pelatihan militer pada akhir 2025, lebih dari dua kali lipat dibandingkan 16.000 pada 2022.
Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya keterlibatan publik sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Program pelatihan militer di Polandia dirancang fleksibel.
Baca juga: Polandia Klaim Diserang Drone Rusia, Sekutu NATO Gercep Pasok Pertahanan
Peserta tidak otomatis terikat dinas perang, tetapi dapat memilih menjadi tentara profesional, bergabung dengan Pasukan Pertahanan Teritorial (WOT), atau tetap berada di cadangan aktif maupun pasif.
Mereka yang bergabung dengan WOT biasanya bertugas paruh waktu di wilayah asal dan dapat dipanggil saat keadaan darurat, termasuk bencana alam atau krisis perbatasan.
Struktur ini memungkinkan Polandia memiliki pasukan yang skalanya bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan pertahanan nasional.
Peningkatan jumlah partisipan ini sebanding dengan ketakutan yang membayangi masyarakat Polandia setelah militer “Negeri Dongeng” ini menembak jatuh drone Rusia di wilayah udaranya pada Rabu (10/9/2025) lalu.
Itu menjadi pertama kalinya anggota NATO menembakkan senjata langsung dalam perang Rusia-Ukraina.