Perayaan Hari Malaysia Dibatalkan, 12 Orang Tewas dalam Bencana di Sabah

KINABALU, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur negara bagian Sabah, Malaysia, selama sepekan terakhir memicu tanah longsor dan banjir, menewaskan sedikitnya 12 orang.

Insiden terparah terjadi pada Senin (15/9/2025), ketika longsoran puing menghantam sebuah permukiman informal di pinggiran Kota Kinabalu.

Delapan orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini, termasuk empat anak-anak, sebagaimana diberitakan New Straits Times.

Baca juga: PM Malaysia Hadiri KTT Darurat Arab-Islam di Doha Serukan Solidaritas

Pada hari yang sama, tiga orang lainnya, termasuk seorang anak perempuan berusia 10 tahun, juga meninggal akibat longsor di Gana, sekitar 100 kilometer di timur Kinabalu. Seorang pria berusia 97 tahun turut menjadi korban setelah tertimbun lumpur di Penampang pekan lalu.

Lebih dari 2.000 warga dataran rendah, termasuk di sekitar Kinabalu, telah dievakuasi karena banjir yang merendam rumah-rumah.

Otoritas menyebut kawasan dataran rendah Sabah memang rawan banjir, terutama saat musim hujan November hingga Maret.

“Yang bisa kami lakukan hanyalah berusaha tetap tenang saat menghadapi banjir dan lumpur ini di rumah,” ujar Oliver Golingai (44), warga yang terdampak.

Ia menambahkan, perayaan Hari Malaysia tahun ini bukanlah prioritas. “Saya tidak punya waktu untuk memikirkan perayaan apa pun karena fokusnya adalah menangani banjir dan membersihkan lumpur ini,” ujarnya.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Amidi pada Senin malam memerintahkan badan-badan tanggap darurat untuk mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan.

Pemerintah Sabah juga resmi membatalkan perayaan Hari Malaysia pada Selasa (16/9/2025) demi fokus pada penanganan bencana.

Baca juga: Zelensky Tagih Dukungan Trump untuk Sanksi AS terhadap Rusia

Meski intensitas hujan mulai mereda dan sebagian banjir surut, warga setempat tetap khawatir hujan lebat susulan dapat memperburuk kondisi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini