Pertamina Catatkan Laba Bersih Rp 26,19 Triliun hingga Juli 2025

2 days ago 3

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih atau net profit after tax sebesar 1,597 miliar dolar AS atau setara Rp 26,19 triliun (asumsi kurs Rp 16.400 per dollar AS) hingga Juli 2025.

Sementara itu, dari sisi EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat sebesar 6,273 miliar dollar AS, serta pendapatan (revenue) mencapai 40 miliar dollar AS.

"Pencapaian utama year-to-date Juli 2025 meliputi net profit after tax sebesar 1,597 miliar dollar AS dengan EBITDA 6,273 miliar dollar AS dan revenue 40 miliar dollar AS," ujar Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Pertamina Bakal Lepas Pelita Air hingga Bisnis Asuransi

Menurutnya, kinerja keuangan tersebut membuat Pertamina bisa mempertahankan peringkat kredit (credit rating) pada level investment grade, setara dengan credit rating pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, Simon mengatakan, kinerja keuangan Pertamina mampu terjaga positif di tengah perusahaan menghadapi tantangan gejolak harga minyak mentah, harga diesel atau solar, serta kurs dollar AS.

"Pertamina menjaga kinerja keuangan tetap positif hingga bulan Juli 2025 meskipun menghadapi penurunan parameter yang signifikan," katanya.

Ia menuturkan, dalam menjadi kinerja perusahaan, Pertamina menerapkan dual growth strategy. Strategi itu dijalankan dengan memaksimalkan bisnis eksisting, fokus pada optimasi hulu, fleksibilitas kilang, transformasi bisnis ritel, serta ekspansi infrastruktur dan layanan.

Perusahaan juga terus mengembangkan bisnis rendah emisi melalui pengembangan biofuel, hilirisasi petrokimia, peningkatan kapasitas panas bumi, hingga pemanfaatan teknologi rendah karbon.

Baca juga: Pertamina Bakal Gabung 3 Anak Usaha: Pertamina Patra Niaga, KPI, dan PIS

Sementara itu, dari sisi kontribusi terhadap keuangan negara, Pertamina telah menyetorkan Rp 225,6 triliun dalam bentuk pajak, dividen dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Juli 2025.

"Kontribusi Pertamina telah mencapai Rp 225,6 triliun, menjadikan Pertamina sebagai penyumbang dividen terbesar untuk Danantara sekaligus BUMN kontributor pajak terbesar," pungkas Simon.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |