Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Susut, PHK Sentuh 44 Ribu Orang

2 days ago 7

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terus menurun sepanjang tahun 2025. Tren ini terjadi seiring meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor.

Berdasarkan data Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), hingga Juli 2025 tercatat 39,95 juta tenaga kerja yang masih aktif menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sementara itu, jumlah peserta nonaktif mencapai 20,67 juta orang.

“Jumlah ini mencakup kepesertaan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP),” dikutip dari keterangan resmi Kemnaker, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Mulai 2026, 10.000 Pekerja Informal Kota Bekasi Dapat BPJS Ketenagakerjaan Gratis

Peserta Aktif Turun Sejak Awal Tahun

Jika dilihat per bulan, penurunan peserta aktif terjadi sejak awal 2025.

Pada Januari tercatat 42,66 juta orang, turun menjadi 41,38 juta di Februari, lalu 40,19 juta pada Maret.

Angka ini kembali merosot menjadi 39,70 juta pada April, 39,05 juta pada Mei, dan sedikit naik ke 39,35 juta pada Juni.

Lonjakan PHK

Di sisi lain, jumlah pekerja yang terkena PHK sepanjang Januari–Agustus 2025 mencapai 44.621 orang.

Rinciannya, Januari 9.497 orang, Februari 17.796 orang, Maret 4.987 orang, April 3.794 orang, Mei 4.702 orang, Juni 1.609 orang, Juli 1.118 orang, dan Agustus 1.118 orang.

Baca juga: Kini BSI Agen Bisa Layani Pendaftaran dan Pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai angka tersebut memperlihatkan tantangan serius di pasar kerja.

“Saat ini ada lebih dari 19 juta orang yang mencari pekerjaan,” ujarnya, Kamis (11/9/2025) dikutip dari Kontan.co.id.

Ia menjelaskan, jumlah itu terdiri dari 7,28 juta pengangguran terbuka dan 11,6 juta orang setengah pengangguran.

“Jadi yang mencari kerja hari ini bukan hanya 7,28 juta pengangguran terbuka, tapi juga 11,6 juta setengah penganggur,” tambahnya.

Didominasi Pekerja Informal

Timboel juga mengungkapkan, mayoritas pekerja di Indonesia masih berasal dari sektor informal.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), 59,4 persen atau sekitar 86 juta pekerja merupakan tenaga kerja informal, sedangkan 40,6 persen sisanya adalah pekerja formal.

“Semakin banyak pekerja formal akan lebih baik. Struktur angkatan kerja yang sehat adalah ketika pekerja formal lebih mendominasi,” kata Timboel.

Baca juga: 1,2 Juta Pekerja MBG Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Gaji Tak Dipotong

PHK Terbanyak di Industri Pengolahan

Tren PHK, menurut Timboel, paling banyak menyasar industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta jasa lainnya.

“Industri pengolahan paling tinggi melakukan PHK karena permintaan pasar, baik domestik maupun ekspor, mengalami penurunan. Pengusaha di sektor ini akhirnya merugi dan melakukan PHK,” ujarnya.

(Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Jumlah Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Terus Menurun, Seiring PHK yang Meningkat

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |