PGN Bangun IPAL Komunal, Sentra Tahu Jombang Siap Lebih Ramah Lingkungan

2 hours ago 1

JOMBANG, KOMPAS.com – Upaya menekan pencemaran Sungai Brantas dan memperkuat ekonomi lokal dilakukan melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di sentra tahu Kabupaten Jombang. Program ini merupakan bagian dari Kampung Pangan BERSINAR, hasil kolaborasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dan Pemerintah Kabupaten Jombang.

Inisiatif ini lahir dari persoalan limbah 88 industri tahu di Kecamatan Jogoroto yang selama bertahun-tahun mencemari sungai, lahan pertanian, dan mengancam kesehatan warga. Setiap hari, pabrik-pabrik tahu tersebut memproses 84 ton kedelai dan menghasilkan sekitar 1.260 meter kubik limbah cair, setara 1.260.000 liter, dengan kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) 4.200 kilogram.

Melalui IPAL Komunal, BOD dapat ditekan hingga 960 kilogram per hari atau berkurang 77 persen.

“Sentra tahu Jombang dipilih oleh KLH untuk dibantu karena laporan dari DLH Jombang terkait pencemaran Sungai Brantas. Langkah ini juga untuk mengurangi gesekan horizontal dan menjaga konservasi air tanah,” kata Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air KLH, Tulus Laksono, melalui keterangan pers, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan

Bupati Jombang Warsubi menyebut industri tahu menyerap ribuan tenaga kerja dengan penghasilan di atas UMR, tetapi menimbulkan tantangan besar dalam pengelolaan limbah.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama pembangunan IPAL Komunal antara KLH dan DLH Jombang dengan dukungan penuh Pertamina Grup melalui PGN,” ujarnya.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rachmat Hutama, menegaskan proyek ini bukan hanya soal teknis pengolahan limbah.

“Usaha berbasis tahu adalah produk unggulan masyarakat Jombang. Dengan penguatan sisi lingkungan, sosial, dan ekonomi, diharapkan tahu khas Jombang punya nilai tambah dan kualitas lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: PGN Masuk Daftar Top 50 BigCap PLCs, Bukti Konsistensi Tata Kelola Berintegritas

Selain IPAL, PGN dan mitra juga membangun kolam fitoremediasi, mengolah eceng gondok menjadi pupuk, mengganti kayu bakar dengan gas bumi, dan mengumpulkan minyak jelantah. Pada aspek sosial bertema “Pesona Jombang”, ada pembentukan koperasi, pemberdayaan perempuan, serta edukasi sanitasi dan keselamatan.

Dari sisi ekonomi bertema “Tangkas Jombang”, dilakukan pengembangan UMKM, pelatihan branding dan kemasan, fasilitasi sertifikasi halal, PIRT, dan izin usaha.

“Kami juga ingin membantu perekonomian warga melalui literasi finansial, pelatihan UMKM, dan pusat literasi lingkungan,” kata Rachmat.

Peletakan batu pertama pada Selasa (16/9/2025) menandai dimulainya program ini dengan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) untuk menilai dampak lingkungan dan merumuskan langkah optimal. PGN berharap langkah ini memperkuat hubungan harmonis dengan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah sekaligus mendorong kemandirian ekonomi lokal.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |