JAKARTA, KOMPAS.com- Berlabel sebagai CEO di sebuah perusahaan keuangan, aktor dan juga presenter Adrian Maulana tetap memilih menggunakan transportasi publik untuk keseharian.
Diakui Adrian, dulu dia juga menggunakan mobil bahkan memiliki sopir.
"Awal-awal (nyetir) terus kemudian punya driver, tapi drivernya ngapain?" ungkap Adrian dikutip dari YouTube Melaney Ricardo, Kamis (11/9/2025).
"Nganterin kita, dari jam 08.00, dia bengong aja di basement, kasihan juga, panas," lanjutnya.
Kalaupun sopir tersebut pulang pergi, menurutnya tetap harus ada pengeluaran untuk biaya tol.
Baca juga: Respons Adrian Maulana Dituding Pencitraan karena Buat Konten Naik KRL
Dan saat Adrian membawa mobil sendiri, dia harus mengeluarkan uang untuk biaya parkir.
Belum lagi bahan bakar, di mana Adrian tak menggunakan bahan bakar bersubsidi, sehingga uang yang dikeluarkan per hari untuk bekerja bisa mencapai Rp 400.000.
"Kalau 20 hari kerja kan Rp 8 juta, itu transport tok loh," ujar Adrian.
Saat mencoba naik taksi, Adrian juga harus mengeluarkan uang sekitar Rp 180.000 untuk satu kali perjalanan dari Bintaro ke kantornya dulu di daerah Sudirman, Jakarta Pusat.
Adrian juga sempat mencoba menggunakan MRT, dan menurutnya itu bisa hemat sampai 50 persen dari pengeluarannya dulu.
Sampai akhirnya seorang teman mengajak Adrian mencoba KRL, transportasi publik yang akhirnya digunakan Adrian sampai saat ini.
"Iseng ditemani temen yang domisili Bintaro, ternyata pas lihat kaget juga, kok oke ya stasiunnya, bersih," ujar Adrian.
"Dan senengnya kereta itu tepat waktu," lanjutnya.
Dengan menggunakan transportasi publik, Adrian mengaku bisa menghemat uang sampai Rp 6 juta per bulan.
"Aku cuma dari Bintaro Exchange ke Stasiun Palmerah Rp 3.000, dari situ nyambung, misal ojek motor Rp 15.000, taksi Rp 33.000, PP Rp 66.000, anggep Rp 100(ribu) sama tip," jelasnya.