[POPULER GLOBAL] Istri Eks PM Nepal Tewas | Pemicu Amuk di Nepal

KOMPAS.com - Berita mengenai istri Perdana Menteri Nepal tewas saat rumahnya dibakar demonstran memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Di bawahnya, terdapat artikel tentang pemicu kemarahan demonstran di Nepal.

Selain itu, berita mengenai Presiden Nepal yang mundur dari jabatan juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.

Baca juga: Demo Maut Berujung PM Mundur, Apa yang Terjadi di Nepal?

Selengkapnya, berikut ini adalah Populer Global edisi Rabu (10/9/2025) hingga Kamis (11/9/2025) pagi.

1. Istri Mantan PM Nepal Tewas Saat Rumahnya Dibakar Demonstran

Protes generasi muda di Nepal berujung tragedi. Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan PM Jhalanath Khanal meninggal dunia setelah rumahnya dibakar demonstran di Kathmandu pada Selasa (9/9/2025).

Media lokal Khabarhub melaporkan, Chitrakar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kirtipur dalam kondisi kritis.

Ia menderita luka bakar parah di beberapa bagian tubuh, termasuk paru-paru, tetapi nyawanya tidak tertolong selama perawatan.

Baca selengkapnya di sini.

2. Indonesia, Belajarlah dari Nepal

KERUSUHAN di Nepal baru-baru ini menyita perhatian dunia. Bukan semata karena jumlah korban yang jatuh—19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka—tetapi karena siapa yang berada di garis depan: generasi Z.

Mereka, dengan seragam sekolah dan buku catatan di tangan, turun ke jalan melawan korupsi, nepotisme, dan pemblokiran media sosial.

Fenomena ini tidak lahir tiba-tiba. Akar gerakan dapat ditarik ke belakang, ke tahun 2015 ketika gempa bumi besar mengguncang negeri di kaki Himalaya itu.

Baca selengkapnya di sini.

3. Pemicu Amuk di Nepal: Anak Pejabat Gemar Flexing, Rakyat Makan Susah

Nepal diguncang demonstrasi besar pada Senin (8/9/2025) dan Selasa (9/9/2025). Sedikitnya 19 orang tewas dan Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli akhirnya mengundurkan diri.

Rumah pejabat diserbu dan beberapa dibakar. Gedung parlemen juga tak luput dari amukan massa di Nepal.

Aksi protes besar-besaran di Nepal ini dipicu oleh korupsi yang merajalela dan ketimpangan yang sangat parah antara pejabat dan rakyat.