KOMPAS.com - Populer kanal Tren sepanjang Senin (15/9/2025) adalah wilayah yang berpotensi hujan lebat sepanjang 15-16 September 2025.
Meski Indonesia tengah dalam periode kemarau, namun beberapa daerah mengalami curah hujan dari ringan hingga lebat.
Selain itu, yang menjadi populer di kanal ini lainnya adalah soal tarif listrik untuk semua pelanggan PLN sepanjang 15-21 September 2025.
Ini selengkapnya:
1. Wilayah hujan 15-16 September 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengungkap daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang pada Senin (15/9/2025) hingga Selasa (16/9/2025).
Potensi peningkatan hujan lebat dan angin kencang masih bakal terjadi sampai dasarian kedua September.
Curah hujan ini dipengaruhi oleh nilai Dipole Mode Index (Index) yang negatif sehingga memicu peningkatan aktivitas konvektif.
Ditambah, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang juga memengaruhi potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Berikut daftar wilayahnya:
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 15-16 September 2025
2. Tarif listrik untuk semua pelanggan PLN 15-21 September 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tarif listrik triwulan III (Juli-September) 2025, di mana tarif listrik selama periode tersebut tidak mengalami penyesuaian sehingga masih sama dengan triwulan II (April-Juni 2025).
Direktur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, tarif listrik tidak berubah untuk memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan masyarakat, sehingga mereka dapat menjalankan aktivitas tanpa mengkhawatirkan fluktuasi biaya listrik yang dapat memengaruhi biaya produksi dan daya beli.
Berikut tarif listrik PLN selengkapnya:
Tarif Listrik 15-21 September 2025 untuk Semua Pelanggan PLN, Berikut Rinciannya
3. Cerita SBY lunasi utang IMF 4 tahun lebih cepat
Pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu melunasi utang negara ke International Monetary Fund (IMF) yang seluruhnya mencapai 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp 148 triliun dalam waktu yang relatif singkat.