Presiden Filipina Dukung Demo Korupsi Proyek Banjir, Ini 5 Fakta Sikap Marcos Jr.

2 hours ago 2

KOMPAS.com - Presiden Ferdinand Marcos Jr. menegaskan dukungan terhadap kemarahan publik atas korupsi Filipina yang melibatkan proyek pengendalian banjir bernilai miliaran peso. 

Ia menilai aksi jalanan sah sebagai bentuk demonstrasi antikorupsi, dengan syarat tetap damai.

Dalam dua pernyataan publik awal pekan ini, Marcos menekankan bahwa tidak akan melakukan intervensi terkait penyelidikan proyek pengendalian banjir. 

Baca juga: Presiden Filipina Minta Semua Menteri Mundur, Apa Alasannya?

Ia juga tidak akan memberi perlindungan khusus, bahkan kepada sekutu politiknya di Kongres Filipina. Sikap ini disampaikan ketika protes semakin meluas di Manila.

Lantas, apa yang perlu diketahui dari sikap Presiden Macros? Berikut lima fakta terkait tanggapan Presiden terhadap protes antikorupsi di Filipina. 

Dukung kemarahan publik

Marcos secara terbuka mengakui bahwa masyarakat memiliki alasan kuat untuk marah. 

"Tentu saja mereka marah, tentu saja mereka kecewa, saya juga marah," ujar dia dikutip dari Associated Press, Senin (15/9/2025).

Dalam pernyataan terpisah, ia menambahkan bahwa dirinya tidak menyalahkan reaksi publik terkait dugaan korupsi tersebut. 

"Untuk menunjukkan bahwa Anda marah, untuk menunjukkan bahwa Anda kecewa, untuk menunjukkan bahwa Anda menginginkan keadilan... apa salahnya dengan itu? Saya tidak menyalahkan mereka, sedikit pun tidak," ujar Macros dikutip dari AFP, Senin (15/9/2025).

Kemarahan publik sebagian besar dipicu dugaan proyek fiktif dan substandar yang nilainya mencapai 545 miliar peso dalam tiga tahun terakhir.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos JrAFP/Malacanang Presidential Communications Office Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Imbauan agar demo tetap damai

Meski mendukung demonstrasi, Marcos meminta peserta aksi untuk tidak meniru kerusuhan di negara lain. 

"Sampaikan perasaan Anda, tunjukkan bagaimana mereka menyakiti Anda, bagaimana mereka mencuri dari Anda, teriaklah kepada mereka dan lakukan semuanya, tunjukkan protes, tapi tetaplah damai," ujar Macros. 

Pernyataan ini muncul menjelang aksi besar pada Senin (21/9/2025) di Manila.

Demonstrasi itu bertepatan dengan peringatan darurat militer 1972. Polisi dan militer telah disiagakan penuh menghadapi demonstrasi tersebut.

Bentuk komisi investigasi independen

Marcos menunjuk mantan hakim agung Andres Reyes untuk memimpin komisi investigasi independen beranggotakan tiga orang. Komisi ini diberi mandat meneliti proyek banjir selama 10 tahun terakhir.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |