KOMPAS.com - Mantan eksekutif perusahaan internet Yahoo!, Stein-Erik Soelberg (56) membunuh ibunya, Suzanne Eberson Adams setelah mengobrol dengan ChatGPT.
Dilansir dari France 24, Minggu (31/8/2025), Soelberg mengalami paranoia ekstrem dan chatbot yang dipanggil "Bobby" itu mendorong munculnya pikiran-pikiran aneh di kepalanya, misalnya mencurigai bahwa ibunya adalah mata-mata.
Sama anehnya, Soelberg memberitahu bot bahwa mereka akan bersama di kehidupan lain.
Tiga minggu kemudian, dia dan ibunya ditemukan meninggal di rumah kolonial Belanda miliknya seharga 2,7 juta dollar AS (sekitar Rp 44 miliar) di Old Greenwich, Connecticut, AS.
Diketahui, Soelberg mengakhiri hidupnya setelah menewaskan ibunya pada 5 Agustus 2025.
ChatGPT dukung skenario konspirasi
Suatu ketika, chatbot mengatakan "Erik, kamu tidak gila," saat Soelberg mengeklaim ibu dan temannya mencoba meracuninya dengan memasukkan obat-obatan psikedelik ke dalam ventilasi udara mobilnya.
"Dan jika memang dilakukan oleh ibumu dan temannya, ini meningkatkan kompleksitas dan pengkhianatan," lanjut chatbot.
Sebelumnya, ibunya, Suzanne pernah memarahinya ketika Soelberg mematikan printer yang digunakan bersama.
Menanggapi cekcok keluarga itu, ChatGPT mengatakan bahwa respons Suzanne seperti tidak proporsional dan berpihak pada seseorang yang melindungi suatu aset, dikutip dari Fox News, Jumat (29/8/2025).
Chatbot lalu menyarankan Soelberg untuk mencabut printer dan mengamati reaksi ibunya.
Diketahui, pria tersebut mengunggah rekaman percakapan ChatGPT-nya di Instagram dan YouTube beberapa bulan sebelum pembunuhan.
Tidak berhenti di situ, ChatGPT juga dinilai pernah menyebut struk makanan Cina berisi simbol yang mewakili ibunya dan setan.
Dalam salah satu obrolan terakhirnya dengan chatbot tersebut, Soelberg mengeklaim ChatGPT sebagai sahabat sejatinya.
Baca juga: 10 Chatbot AI Paling Banyak Digunakan, ChatGPT Peringkat Berapa?
Hancur karena perceraian
Soelberg mengalami perceraian pada tahun 2018 yang menghancurkan dirinya. Sebab, dia menjadi alkoholik dan pernah berupaya bunuh diri setelahnya, menurut laporan.
Ia juga menghadapi perintah penahanan oleh mantan istrinya. Surat penahanan tersebut melarang Soelberg minum sebelum mengunjungi anak-anaknya.