Proyek IKN dan Whoosh Jadi Contoh Transformasi Digital dan Infrastruktur RI di Belt and Road Summit

3 days ago 8

HONG KONG, KOMPAS.com — Indonesia menampilkan proyek strategis nasional, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), sebagai contoh nyata transformasi digital dan pembangunan infrastruktur modern dalam acara Belt and Road Summit ke-10 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Kamis (11/9/2025).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kemenko Perekonomian Republik Indonesia, Ferry Irawan, menjelaskan bahwa proyek ADF IKN memiliki nilai awal sebesar 28,4 juta dollar AS (Rp 468,6 miliar) dan dirancang untuk berkembang hingga 2045.

Proyek ini menggabungkan potensi sumber daya lokal dengan teknologi mutakhir, menciptakan ekosistem pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Sementara itu, kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dengan total investasi 7,6 miliar dollar AS (Rp 125,4 triliun) menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 2,3 miliar penumpang.

Baca juga: RI Siap Sambut Investasi Global di Sektor Infrastruktur hingga Industri Hijau di Belt and Road Summit

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian RI Ferry Irawan menyampaikan pidato tentang peluang investasi Indonesia di Belt and Road Summit ke-10, Hong Kong, Kamis (11/9/2025).KOMPAS.com/APRILLIA IKA Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian RI Ferry Irawan menyampaikan pidato tentang peluang investasi Indonesia di Belt and Road Summit ke-10, Hong Kong, Kamis (11/9/2025).

Hingga saat ini, jalur ini telah melayani lebih dari 11 juta penumpang, menyerap 90 persen tenaga kerja lokal, dan berkontribusi sekitar 0,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta dan Jawa Barat.

"Proyek ini juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pariwisata, dan mobilitas regional," katanya.

Ferry menekankan bahwa proyek-proyek ini tidak hanya memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan regional, memungkinkan alih teknologi, dan membuka peluang kerja sama internasional.

"Indonesia percaya bahwa kerja sama internasional melalui Belt and Road Initiative akan memperkuat aktivitas ekonomi dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Sebut IKN dan Whoosh sebagai Pendorong Lapangan Kerja dan PDB di Ajang Belt and Road Summit 2025

Sebagai informasi tambahan, Belt and Road Summit ke-10 yang diselenggarakan pada 10–11 September 2025 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre dihadiri oleh lebih dari 6.000 peserta dari lebih 120 negara dan wilayah.

Acara ini menjadi platform utama untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi di sepanjang jalur Belt and Road, dengan fokus pada sektor-sektor seperti infrastruktur, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan .

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |