Proyek Jalan di Muara Badak-Bontang Diduga Pakai Air Laut untuk Cor, DPRD Kaltim Minta Usut

SAMARINDA, KOMPAS.com – Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti dugaan kejanggalan dalam proyek rekonstruksi jalan Muara Badak–Marangkayu yang menghubungkan perbatasan Kota Bontang.

Salah satu temuan yang paling mencolok adalah dugaan penggunaan air laut atau air asin dalam pembangunan turap proyek tersebut.

Baca juga: Akhir Langkah Pencuri Besi Proyek LRT di Manggarai, Pelaku Kini Dibui

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi mengatakan, temuan itu diperoleh setelah jajaran Komisi III meninjau ke lokasi proyek pada Jumat (5/9/2025).

Menurut Reza, terdapat sejumlah perbedaan antara spesifikasi perencanaan dengan kondisi di lapangan.

“Salah satu yang paling mencolok adalah penggunaan air laut atau air asin dalam pembangunan turap,” ujar Reza pada Rabu (10/9/2025).

Reza mengungkapkan, penggunaan air asin dalam konstruksi dikhawatirkan akan mengurangi mutu dan daya tahan bangunan.

Ia pun meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi proyek.

“Kami minta instansi terkait memastikan pekerjaan ini sesuai prosedur dan dapat diselesaikan tepat waktu. Pihak pelaksana juga harus bertanggung jawab atas kualitas pekerjaannya,” tegas politikus Gerindra itu.

Baca juga: BPKP Angkat Bicara soal Audit Proyek Chromebook yang Seret Nadiem

Lebih jauh, Reza menambahkan, jika terbukti ada kecurangan atau penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, pihaknya akan merekomendasikan sanksi tegas terhadap kontraktor pelaksana.

“Bisa saja di-blacklist atau dikenakan ganti rugi sesuai aturan. Selain itu, kami juga mendorong aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti jika ada indikasi pelanggaran,” kata Reza.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini