Puncak Musim Kemarau, 13 Desa Di Ngawi Rawan Krisis Air Bersih

2 days ago 4

NGAWI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menyebut, terdapat 13 desa rawan krisis air bersih memasuki puncak musim kemarau tahun ini.

Untuk mengatasi krisis kekurangan air bersih, BPBD Ngawi menyiapkan tiga truk tangki yang siap mendistribusikan air ke pelosok desa.

Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Prila Yuda Putra, yang dikonfirmasi Kamis (11/9/2025), menyatakan, 13 desa rawan krisis air bersih berada di delapan kecamatan di Kabupaten Ngawi.

“Tiga belas desa itu tersebar di delapan kecamatan yakni Kecamatan Ngawi, Pitu, Bringin, Kasreman, Widodaren, Mantingan, Karanganyar, dan Kedunggalar," kata Yuda.

Ia mengatakan jumlah desa rawan krisis air bersih tahun ini di Kabupaten Ngawi menurun jika dibandingkan dengan tahun kemarin.

Baca juga: Saat Petani Palopo Melawan Kemarau, Sehari Semalam Memompa Air demi Padi Tak Mati

Tahun lalu, desa yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan mencapai 23 desa.

Kendati musim kemarau diperkirakan hingga bulan Oktober mendatang, kata Yuda, BPBD tetap memetakan daerah yang mengalami krisis air bersih.

Untuk mengatasi krisis air bersih di 13 desa, BPBD sudah menyiapkan tiga armada truk tangki air.

Satu truk tangki memiliki kapasitas 5.500 liter air bersih.

“Kami telah menyiapkan tiga unit truk tangki dengan kapasitas 5.500 liter untuk melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang membutuhkan," ujar Yuda.

Ia menyatakan, bagi desa yang membutuhkan air bersih, diminta pemerintah desa setempat untuk mengajukan permohonan ke BPBD Ngawi.

Dari permohonan itu, petugas BPBD Ngawi langsung mendistribusikan air bersih ke desa. "Jadi pemerintah desa cukup bersurat, nanti akan kita distribusikan air bersih," tutur Yuda.

Baca juga: Kekeringan di Sumbawa Barat NTB Meluas, 6 Desa Terdampak

Selain krisis air bersih, Yuda mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana lain selama musim kemarau basah, di antaranya angin kencang yang dapat menyebabkan kerusakan rumah dan pohon tumbang.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |