GOWA, KOMPAS.com – Hatimang (51), ibu dari Sarinawati (27), korban meninggal dalam insiden pembakaran gedung DPRD Makassar, tak kuasa menahan air mata saat mengenang putrinya.
Ia menceritakan bahwa Sarinawati, yang akrab disapa Rina, merupakan anak tunggal sekaligus tulang punggung keluarga setelah dirinya berhenti menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Kondisi semakin berat karena suaminya, Suardi, memilih berkeluarga lagi saat bekerja di Malaysia.
“Dia anakku, anak tunggal meninggal dunia di gedung DPRD Makassar yang dibakar,” kata Hatimang saat ditemui Kompas.com usai menerima bantuan rumah di Kabupaten Gowa, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Yusril: 6 Tersangka Anak Kasus Pembakaran DPRD Makassar Telah Dipulangkan
Bantuan berupa rumah dari pemerintah tak lantas menjadi penghiburan bagi Hatimang.
Usai penyerahan bantuan itu, ia justru berlinang air mata mengenang anak semata wayangnya yang harus tewas mengenaskan dalam insiden pembakaran gedung DPRD.
Rina merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar.
Selain kuliah, ia bekerja sebagai staf pendamping Andi Tenri Uji, anggota DPRD Makassar, dan menjadi korban saat insiden demo berujung kerusuhan serta pembakaran gedung DPRD pada 29 Agustus lalu.
Kini, jenazah Rina telah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Bampesu, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
Pemerintah Berikan Bantuan Rumah
Pemerintah memberikan bantuan berupa rumah bagi keluarga Rina dan keluarga korban lainnya yang tewas dalam demo rusuh di Makassar.
Rumah tersebut terletak di BTN Green Sulawesi, Kelurahan Cambaya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Penyerahan rumah dilakukan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
“Rumah ini adalah pemberian negara melalui Kementerian PKP. Saya secara pribadi mengakui bahwa hal ini tidak bisa menjadi pengganti nyawa almarhum dan almarhumah yang meninggal dunia dalam unjuk rasa,” kata Maruarar dalam sambutannya.
Baca juga: Prabowo: 4 ASN Tak Berpolitik Jadi Korban Dibakarnya Gedung DPRD Makassar
Dalam penyerahan bantuan itu, Bupati Bone dan sejumlah pejabat Pemkab Bone turut hadir mendampingi keluarga.
Demo Rusuh Tewaskan 4 Orang
Seperti diketahui, unjuk rasa yang berujung anarkis pada 29 Agustus 2025 di Makassar mengakibatkan gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumohardjo dan gedung DPRD Makassar di Jalan A.P Pettarani dibakar massa.
Tiga orang yakni Saiful Akbar, Sarinawati, dan Muhammad Akbar Basri, meninggal dunia saat pembakaran di Gedung DPRD Makassar.
Sementara itu, seorang pengemudi ojek online, Rusmadiansyah, tewas setelah menjadi korban pengeroyokan massa yang salah sasaran di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Baca juga: Dinilai Hilang Saat Kerusuhan di Makassar, Polda Sulsel Digugat Rp 800 Miliar
Unjuk rasa yang semula digelar untuk memprotes pemerintah itu berubah menjadi anarkis usai disusupi massa tak dikenal.
Polisi pun tak tampak hadir di lokasi untuk menangani eskalasi massa sehingga massa bisa dengan bebas berbuat rusuh.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini