Ratusan Pilot Jerman Ketiduran Saat Terbang, Kelelahan Kerja Makin Parah

2 days ago 8

BERLIN, KOMPAS.com - Serikat pilot Jerman, Vereinigung Cockpit, mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kelelahan di kalangan awak pesawat.

Salah satu tanda yang dianggap mencemaskan adalah semakin lazimnya pilot tertidur saat penerbangan berlangsung.

Dalam keterangan resmi pada Rabu (10/9/2025), serikat tersebut menyatakan bahwa fenomena tertidur di kokpit bukan lagi kejadian langka, melainkan kenyataan yang mengkhawatirkan di industri penerbangan Jerman.

Baca juga: Japan Airlines Delay 18 Jam akibat Pilot Mabuk Sebelum Terbang

Hasil survei internal terhadap lebih dari 900 pilot mengungkap bahwa 93 persen responden mengaku pernah tertidur selama penerbangan dalam beberapa bulan terakhir.

Serikat menekankan bahwa survei ini tidak mewakili seluruh populasi pilot di Jerman. Namun, data tersebut memberikan gambaran awal yang mengejutkan.

Sebanyak 44 persen pilot mengaku sering tidur siang di kokpit. Bahkan, 12 persen di antaranya tertidur di hampir setiap penerbangan.

Sementara itu, tujuh persen responden tidak bisa lagi mengingat seberapa sering mereka tertidur saat bertugas.

Ilustrasi pilot.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pilot.

“Tidur siang sudah menjadi hal biasa di kokpit Jerman,” sindir Katharina Dieseldorff, Wakil Presiden Vereinigung Cockpit, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut Dieseldorff, praktik yang awalnya dimaksudkan sebagai bentuk pemulihan jangka pendek ini berubah menjadi solusi permanen terhadap tekanan kerja yang bersifat struktural.

Baca juga: Pilot Sakit, Pesawat Delta Belok Sejauh 3.200 Km

“Tidur siang singkat bukanlah hal krusial. Namun, kru kokpit yang mengalami kelelahan secara terus-menerus adalah risiko besar bagi keselamatan penerbangan,” ujarnya menegaskan.

Ia menambahkan, kekurangan tenaga kerja dan meningkatnya tekanan operasional, terutama di musim panas, memperparah kelelahan para pilot.

Vereinigung Cockpit menyebut tidur siang sebagai “fase istirahat terkendali selama fase penerbangan”.

Akan tetapi, bila praktik ini dilakukan karena tekanan dan beban kerja yang terus meningkat, hal ini dapat menjadi indikator serius perlunya reformasi sistemik.

Saat ini, serikat tersebut mewakili sekitar 10.000 pilot dan personel kokpit di Jerman, termasuk para penerbang yang masih menjalani pelatihan.

Mereka menyerukan perhatian lebih dari maskapai dan otoritas penerbangan agar tidak mengabaikan kesejahteraan dan keselamatan pekerja udara.

Baca juga: 5 Negara Ini Punya Jet Tempur Canggih, tapi Tak Punya Pilot

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |