Reli Berlanjut, Harga Emas Dunia Tembus 3.670 Dollar AS

4 days ago 4

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melanjutkan reli dan mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Selasa (9/9/2025) waktu setempat.

Reli emas didorong oleh meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga pada bulan ini.

Mengutip Reuters, pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu (10/9/2025) pagi WIB, harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi sebesar 3.643,57 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 3.673,95 dollar AS per ons.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember terpantau naik 0,1 persen ke level 3.682,2 dollar AS per ons.

“Reli ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga, dan kemungkinan paling cepat pada bulan September,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities.

Baca juga: Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Dunia Tembus 3.600 Dollar AS

Pelaku pasar kini memperkirakan peluang 92 persen untuk The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pekan depan, dengan sebagian lainnya memperkirakan pemangkasan bisa lebih agresif sebesar 50 basis poin, menurut CME FedWatch Tool.

Ekspektasi itu menguat setelah data ketenagakerjaan AS pada Agustus 2025 menunjukkan pelemahan tajam. Lapangan kerja hanya bertambah 22.000 serta tingkat pengangguran naik jadi 4,3 persen dari 4,2 persen.

Adapun suku bunga yang lebih rendah biasanya menekan nilai dollar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang tidak memberikan imbal hasil.

Saat ini indeks dollar berada dekat level terendah tujuh pekan terhadap mata uang utama lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga bertahan rendah meski sempat naik dari titik terendah lima bulan.

Baca juga: Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Ini Penopangnya

Investor kini menunggu data harga produsen AS yang akan dirilis Rabu dan data harga konsumen pada Kamis, guna mendapatkan sinyal lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga sebelum pertemuan The Fed pekan depan.

"Jika ekonomi AS menunjukkan pelemahan lebih lanjut, itu berarti kita bisa melihat lebih banyak aliran dana ke aset non-standar seperti emas untuk melindungi diri dari potensi penurunan,” kata Melek.

Untuk diketahui, harga emas batangan sudah menembus level 3.600 dollar AS per ons sejak Senin, dan telah mencetak beberapa rekor baru pada tahun ini. Tren ini didukung melemahnya dollar AS, pembelian masif oleh bank sentral dunia, kebijakan moneter yang longgar, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik global.

“Kami optimistis, bahkan di level 3.600 dollar AS, pasar kemungkinan masih akan melanjutkan reli karena tidak ada tanda perubahan signifikan pada kebijakan tarif, hubungan dagang, maupun geopolitik,” kata John Ciampaglia, CEO Sprott Asset Management.

"Jika salah satu dari hal-hal tersebut membaik, aaya pikir apresiasi harga emas akan terhenti," imbuhnya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi karena Dollar AS Melemah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |