SEMARANG, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) RSI Sultan Agung Semarang, Agus Ujianto, sebut tak ada pemukulan terhadap dr. Astra yang dilakukan oleh keluarga pasien bernama Dias.
Seperti diketahui, Dias merupakan pengajar di Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang.
"Jadi, kalau secara temuan fisik pemukulan tidak ada," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (15/10/2025).
Namun, dia membenarkan soal adanya dugaan kekerasan verbal seperti makian yang dilontarkan oleh keluarga pasien kepada dr. Astra.
Baca juga: RSI Sultan Agung Ungkap Kronologi Dugaan Penganiayaan Dokter yang Viral di Media Sosial
"Ada kata-kata tersebut yang membuat tidak nyaman bagi tenaga medis," ujarnya.
Dia juga membenarkan ada salah satu bagian rumah sakit yang dirusak oleh keluarga pasien tersebut.
"Bagi kami kan itu ada pasien yang merasa kurang puas gitu. Kami tidak bermasalah," lanjut Agus.
Namun, bagian rumah sakit yang rusak akibat insiden tersebut sudah diperbaiki karena membuat tak nyaman tenaga medis.
"Sudah kita perbaiki. Kejadian tersebut pasti tidak membuat nyaman sama orang yang bekerja di rumah sakit," katanya.
Saat ini, dr. Astra telah menempuh jalur hukum atas peristiwa dugaan penganiyaan itu.
"Kita juga siapkan tim advokasi," kata Agus.
Untuk itu, pihak rumah sakit akan mengikuti langkah hukum yang akan dijalani oleh dr. Astra. Laporan juga sudah dibuat di Polda Jawa Tengah.
"Rumah sakit akan mengikuti proses hukum selanjutnya," ujarnya.
Baca juga: Dugaan Penganiyaan Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Kini Lanjut ke Jalur Hukum
Atas langkah tersebut, Agus meminta agar seluruh dokter, tenaga kesehatan dan pegawai rumah sakit agar tetap tenang dan fokus layani pasien.
"Tetap melakukan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional sebagaimana visi dan misi dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang," lanjutnya.