Satpam Istiqlal Naik Pitam: Semprot Pengunjung Pakai Toa gara-gara Tidur di Masjid

4 days ago 4

JAKARTA, KOMPAS.com – Video seorang satpam Masjid Istiqlal menegur pengunjung dengan nada tinggi melalui pengeras suara (toa) viral di media sosial.

Momen itu diunggah oleh akun Instagram @topviralindo yang menyebut peristiwa terjadi di selasar lantai dua Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Dalam video, satpam terdengar meminta jemaah yang beristirahat untuk segera melaksanakan shalat atau meninggalkan area karpet ruang ibadah.

Video tersebut menuai beragam komentar warganet, terutama terkait cara petugas menegur jemaah.

Klarifikasi Pengurus Istiqlal

Pengurus Masjid Istiqlal merespons cepat video viral itu dengan memberikan klarifikasi.

Kepala Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Kombes Pol (Purn.) Zainuri Anwar, menyampaikan permintaan maaf sekaligus meluruskan duduk perkara.

“Atas nama satpam dan pengurus Istiqlal, saya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang viral di lingkungan Masjid Istiqlal. Kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan klarifikasi terhadap kejadian tersebut,” ujar Zainuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Satpam Masjid Istiqlal Tegur Jemaah Pakai Toa, Pengurus Minta Maaf

Menurut Zainuri, kejadian itu berawal dari rutinitas pembersihan karpet di ruang utama masjid yang dilakukan setiap pagi.

Saat proses pembersihan, petugas keamanan memiliki standar prosedur (SOP) untuk mengingatkan siapa pun yang tidur di area karpet agar segera meninggalkan lokasi.

“Sebenarnya, meskipun tidak dalam proses pembersihan, satpam memang semestinya mengingatkan siapa pun agar tidak tidur di ruang ibadah. Hal ini sudah sesuai dengan aturan yang tertulis di depan pintu masuk ruang ibadah,” jelas Zainuri.

Ia menambahkan bahwa aturan tersebut mencakup larangan merokok, makan dan minum, tidur, hingga membawa barang dan sepatu ke dalam area karpet.

Larangan itu dibuat untuk menjaga kesucian sekaligus kenyamanan jemaah yang beribadah di masjid nasional terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Teguran 

Zainuri menekankan, teguran dengan toa bukanlah bentuk utama pengawasan, melainkan tindakan terakhir setelah beberapa kali peringatan secara persuasif tidak diindahkan.

Berdasarkan penjelasan pengurus, jemaah yang ditegur satpam sebenarnya sudah beberapa kali mendapat peringatan.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |