Sebelum Diketahui Hilang, Alat Pantau Gunung Kelud di Blitar Ternyata Sudah 2 Bulan Tak Berfungsi

2 days ago 4

BLITAR, KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Blitar menerima laporan mengenai hilangnya belasan unit peralatan di Stasiun Pemantauan Aktivitas Vulkanik Gunung Kelud, yang terletak di hutan lindung Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Hilangnya peralatan di stasiun yang dikenal sebagai Stasiun Jura itu baru terungkap pada hari Senin, 8 September 2025, ketika tim dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Kelud berencana mengevakuasi peralatan untuk pemeriksaan dan perbaikan.

Menurut laporan petugas PGA Gunung Kelud, Budi Prianto, yang disampaikan pada Rabu, 10 September 2025, peralatan di pos tersebut ternyata sudah tidak berfungsi sejak dua bulan lalu.

"Peralatan sudah tidak berfungsi sejak 7 Juli 2025 lalu karena tersambar petir. Ini keterangan dari pihak pelapor," ungkap Ipda Putut Siswahyudi, Kepala Seksi Humas Polres Blitar, saat dikonfirmasi pada Kamis (11/9/2025) malam.

Baca juga: Alat Pantau Aktivitas Vulkanik Gunung Kelud Senilai Rp 1,5 Miliar Dicuri, Ini Dampaknya

Putut menambahkan bahwa hal itu telah dilaporkan ke Badan Geologi Bandung, yang kemudian memerintahkan evakuasi peralatan untuk proses pemeriksaan atau perbaikan.

Rencana evakuasi peralatan Stasiun Jura awalnya dijadwalkan pada 16 Agustus 2025, namun tertunda hingga 8 September 2025.

Ketika tim PGA tiba di lokasi, mereka menemukan pintu bangunan pos pantau dalam keadaan rusak akibat dibuka paksa.

"Didapati juga sejumlah peralatan yang ada di dalamnya hilang," kata Putut.

Peralatan yang dilaporkan hilang dari Pos Jura mencakup satu unit logger GNSS Leica GR 30, satu unit sensor kegempaan Guralph Certimus CERT-7768, enam unit aki Panasonic, satu unit switch hub Moxa.

Kemudian, satu unit DC-DC voltage converter, satu set kabel grounding, penangkal petir, dan panel surya.

Baca juga: Pencurian Alat Pemantauan Gunung Kelud Hambat Mitigasi Erupsi Gunung Api

"Dilaporkan kerugian akibat pencurian ini mencapai Rp 650 juta," tambahnya.

Sebelumnya, nilai kerugian sempat disebutkan mencapai Rp 1,5 miliar.

Budi Prianto dari PGA Gunung Kelud menjelaskan bahwa Pos Pantau Jura berfungsi untuk mendeteksi aktivitas vulkanik Gunung Kelud dari lereng selatan.

Tanpa data dari Pos Pantau Jura, analisis data aktivitas vulkanik Gunung Kelud menjadi kurang komprehensif, meskipun secara umum masih dapat dilakukan karena terdapat sejumlah stasiun pemantauan lainnya.

Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif yang terletak di wilayah Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri.

Erupsi terakhir Gunung Kelud terjadi pada Februari 2014.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |