JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendorong agar Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan realisasi penyerapan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) ke publik setiap bulannya.
Pasalnya, hingga kini, realisasi anggaran MBG masih jauh dari target.
Dari total anggaran 2025 sebesar Rp 71 triliun, baru sekitar Rp 13 triliun yang terserap.
"Saya bilang begini, ya sudah nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala BGN (Dadan Hindayana). Nanti kalau penyerapannya jelek, dia suruh jelasin ke publik, saya di sebelahnya," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Di samping itu, Purbaya juga akan menyisir program-program pemerintah lain yang penyerapan anggarannya lambat.
Hal ini agar realisasi belanja pemerintah dapat segera terserap.
"Saya akan pastikan lagi belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi," kata Purbaya.
Menurutnya, rendahnya realisasi anggaran beberapa program salah satunya disebabkan oleh tidak ada yang memonitor pelaksanaan.
Oleh karenanya, dia akan mengirim pegawai Kemenkeu untuk melakukan monitoring yang lebih ketat dan rutin.
"Kalau mereka enggak bisa nyusun kebijakan anggaran dalam nyusun program kerjanya atau pengajuan anggarannya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat dan kita akan monitor on reguler basis," tuturnya.
Sebagai informasi, sepanjang Semester I 2025, realisasi anggaran program MBG baru Rp 5 triliun.
Realisasi tersebut baru mencapai 7 persen dari total anggaran MBG yang sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 71 triliun.
Selama paruh pertama 2025 kemarin, program MBG telah disalurkan kepada 5,58 juta penerima manfaat.
Penyalurannya dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang per 30 Juni 2025 beroperasi sebanyak 1.863 SPPG.
Realisasi tersebut juga masih cukup jauh dari target penerima manfaat MBG di tahun ini, yang sebanyak 82,9 juta orang dan 30.000 SPPG beroperasi.
Pemerintah baru menganggarkan untuk program MBG tahun ini sebesar Rp 71 triliun.
Semula, anggaran MBG akan ditambah Rp 100 triliun sehingga menjadi Rp 171 triliun.
Namun, tambahan anggaran itu dipangkas menjadi hanya Rp 50 triliun, sehingga totalnya Rp 121 triliun karena mempertimbangkan kesanggupan pelaksanaan program.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini