Setia Membawa Buku, Kisah Pak Ipong Mengemudikan Perpustakaan Keliling

1 day ago 4

SUMENEP, KOMPAS.com - Usia Syaiful Bahri (56) memang tak lagi muda.

Namun semangatnya untuk berkeliling desa, bertemu anak-anak di lembaga pendidikan, sambil membawa buku bacaan, tetap menyala.

Sejak 2018, bapak dua anak ini terus tekun menjadi sopir sekaligus penggerak mobil perpustakaan keliling di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Iya mulai tahun itu, 2018, saya ditugaskan di perpusda dan sampai sekarang. Datang ke lembaga-lembaga pedidikan," kata pria yang akrab disapa Ipong, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Perpustakaan Menjadi Jendela Dunia di Balik Jeruji Lapas Magetan

Bukan sekali dua kali ASN di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Sumenep ini menyetir menembus jalan pedesaan.

Ratusan lembaga pendidikan sudah dia datangi, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, perguruan tinggi, hingga komunitas penyandang disabilitas.

Baginya, setiap perjalanan adalah misi mempertemukan anak-anak dengan buku, pengetahuan, sekaligus keceriaan.

"Sudah banyak (yang didatangi). Selalu menyenangkan bagi saya, bertemu langsung dengan anak-anak," tambah dia.

Baca juga: Perjalanan Melisa Sabrina Menjaga Koleksi Langka di Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung

Setiap kali akan mengunjungi sekolah, Ipong bersama timnya selalu menyiapkan daftar buku yang sesuai dengan kebutuhan.

Mantan pegawai Kecamatan Batang-Batang ini mengetahui bahwa anak TK membutuhkan cerita bergambar, pelajar SD dan SMP haus akan dongeng dan ensiklopedia, sementara mahasiswa sering mencari referensi ilmiah.

Bahkan, pustakawan muda ini tak jarang membawa buku medis, kitab, hingga bacaan praktis untuk ibu-ibu rumah tangga, seperti cara membuat jamu.

“Itu seninya kita datang ke anak-anak, ke sekolah-sekolah, semua buku diusahakan sesuai target pembacanya, jadi mudah dicerna,” urainya.

Baca juga: Oei Hiem Hwi, Kejar Mimpi Dirikan Perpustakaan Medayu Agung Surabaya

Ipong mengaku selalu bahagia ketika berada di tengah anak-anak. Membaca buku bersama mereka bukan sekadar rutinitas, tapi juga cara untuk saling menghibur.

Dari situ, dirinya bisa melihat bakat terpendam anak-anak. Ada yang senang berpantun, ada yang suka menulis puisi, ada pula yang gemar mendongeng.

Agar tak jenuh, Ipong dan tim sering menggabungkan aktivitas membaca dengan permainan.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |