Smesco: Kopdes Bukan Kompetitor, Justru Jadi Mitra Distribusi UMKM

3 days ago 5

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Smesco Indonesia, Doddy Akhmadsyah Matondang, mencatat keberadaan lebih dari 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP) bukanlah ancaman bagi Smesco.

Sebaliknya, Kopdes dipandang sebagai mitra strategis yang justru memperkuat jalur distribusi produk UMKM di pasar Tanah Air.

“Ya kalau sampai hari ini sih kita tidak melihat bahwa Kopdes itu sebagai kompetitor sih, enggak ya. Justru sebenarnya kami menganggap itu sebenarnya jadi mitra untuk channel distribusinya kita ke depan,” ujar Doddy saat ditemui di gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Ambisi Pemerintah Bikin Kopdes Merah Putih Jadi Saingan Pasar Bebas

Ia menggambarkan skenario ketika lebih dari 80.000 Kopdes Merah Putih beroperasi.

Jika jaringan koperasi sebesar itu aktif, maka UMKM yang tersebar di berbagai daerah langsung terhubung ke pasar yang luas.

Produk UMKM tidak lagi terjebak pada masalah distribusi, karena Kopdes menyediakan jalur yang terstruktur.

Dalam pandangan Doddy, hubungan antara UMKM dan Kopdes bukan sekadar pemasok dan penjual, melainkan saling menguntungkan.

UMKM mendapatkan pasar dan kepastian distribusi, sementara koperasi memperoleh produk untuk dijual dan dijadikan daya tarik bagi masyarakat.

Dengan begitu, koperasi desa bukan hanya berfungsi sebagai tempat transaksi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi lokal yang menghidupkan desa.

Konsep ini disebutnya sebagai simbiosis mutualisme, hubungan timbal balik yang memperkuat kedua belah pihak.

UMKM memperoleh manfaat berupa perluasan pasar dan peningkatan omzet, sementara Kopdes semakin relevan dan diminati masyarakat karena memiliki produk yang beragam dan sesuai kebutuhan.

“Apalagi kalau misalkan Koperasi Desa Merah Putih itu bener terbang 80.000 jaringan, artinya kan kalau kita punya UMKM yang tersebar semuanya terus kita distribusi ke situ, itu udah pasti akan maksimal. Artinya simbiosis mutualisme. UMKM kita tersampaikan, mereka punya channel distribusi terjual, Kopdes-nya punya produk, yang akhirnya menjadi attraction orang untuk datang ke Kopdes itu,” paparnya.

Dipastikan, Kopdes yang digagas pemerintah bukan sekadar membangun wadah baru, melainkan membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai lembaga, termasuk Smesco.

Walaupun Kopdes memiliki program inkubasi dan fasilitasi UMKM, Doddy melihat masih banyak ruang yang bisa diisi oleh Smesco, terutama dalam hal peningkatan kapasitas usaha.

“Walaupun mereka mungkin ada program inkubasi, mereka ada program memfasilitasi UMKM segala macam, kalau saya rasa sih sebenarnya justru kita sebagai Smesco yang sangat terbantu dengan adanya program itu. Pasti akan ada celah untuk kami bisa masuk berkolaborasi,” bebernya.

Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), lanjut Doddy, Smesco memiliki mandat untuk membantu pelaku UMKM dari sisi inkubasi bisnis, peningkatan manajemen, hingga desain kemasan.

Bahkan, Smesco siap hadir di lapangan untuk mendampingi dan meningkatkan kualitas produk UMKM.

“Smesco sebagai BLU, badan layanan umum di lembaga layanan pemasaran, salah satu fungsinya adalah inkubasi bisnis, peningkatan kemampuan manajemen, dan lain-lain. Kita akan datang ke sana untuk ambil peran, kita upgrade mereka, desain kemasannya kita desain, lalu kemasannya spesifikasi kita usulkan,” ucap Doddy.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Bakal Jadi Pusat Energi, Menkop Ferry Bakal Siapkan Surya Panel

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |