JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah China merilis rencana dua tahun untuk menstabilkan pertumbuhan sektor otomotif di tengah perang harga dan tekanan ekspor yang kian besar.
Mengutip Xinhua, rencana tersebut diumumkan pada Sabtu (13/9/2025) dan berlaku untuk periode 2025–2026.
Pemerintah menargetkan penjualan mobil 2025 depan mencapai sekitar 32,3 juta unit atau tumbuh 3 persen dibandingkan 2024.
Baca juga: Klasemen MotoGP San Marino 2025, Marc Marquez Terus Menjauh
Foto: KOMPAS.com/Fathan Saham BYD jatuh hampir 8 persen usai perusahaan melaporkan penurunan laba 30 persen akibat ketatnya perang harga mobil listrik di pasar domestik.
Dari jumlah tersebut, kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) diproyeksikan menyumbang 15,5 juta unit, naik sekitar 20 persen secara tahunan.
Pemerintah juga menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok, mendorong inovasi teknologi, serta meningkatkan konsumsi domestik.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah menggelontorkan investasi besar untuk menopang perkembangan kendaraan listrik.
Namun, persaingan harga yang semakin ketat membuat sejumlah produsen rintisan tumbang akibat derasnya arus mobil murah dan beragam program tukar tambah.
Kondisi ini sempat mendorong pemerintah menyerukan penghentian praktik “persaingan tidak rasional” dalam pertemuan Juli lalu.
Baca juga: Belum Surut Deretan Tuntutan Ojol Soal Regulasi Transportasi Online
AutoExpress Semarak mobil imitasi China.
Fokus kini diarahkan pada pertumbuhan industri yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Tantangan juga datang dari pasar luar negeri.
Uni Eropa sejak 2023 melakukan penyelidikan terkait dugaan subsidi dan praktik persaingan tidak adil oleh produsen mobil China.
Pekan lalu, Meksiko bahkan mengusulkan kenaikan tarif impor mobil asal China menjadi 50 persen, jauh di atas tarif sebelumnya yang berkisar 15–20 persen.
Baca juga: Jangan Beli Drive Belt Mobil Aftermarket dengan Karakter Seperti Ini
Langkah tersebut memicu keberatan keras dari Beijing.
Adapun rencana stabilisasi ini mencakup lebih dari 60 langkah strategis yang terbagi dalam empat bidang utama, yakni memperkuat permintaan domestik, meningkatkan inovasi di sisi pasokan, menciptakan iklim usaha yang lebih sehat, dan memperluas kerja sama internasional.
Untuk mendorong permintaan, pemerintah akan mempercepat adopsi kendaraan energi baru serta pengembangan mobil pintar terhubung (intelligent connected vehicle/ICV).
Sebanyak 700.000 unit NEV tambahan juga akan dialokasikan untuk transportasi publik, taksi, dan logistik di 25 kota percontohan.
Di sisi pasokan, fokus diarahkan pada terobosan teknologi seperti chip otomotif, sistem operasi, kecerdasan buatan (AI), hingga baterai solid-state.
Rencana ini diharapkan mampu menjaga daya saing industri otomotif China sekaligus memastikan pertumbuhannya tetap terkendali di tengah tantangan global.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini