Studi Baru Ungkap Ganja Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan

2 hours ago 1

Penulis: Alexander Freund/DW Indonesia

KOMPAS.com - Perempuan yang ingin hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi ganja. Kesimpulan ini datang dari studi terbaru yang meneliti pengaruh zat tersebut, khususnya kandungan aktifnya, THC, terhadap kesuburan perempuan dan program bayi tabung.

Para peneliti menemukan bahwa ganja bisa berdampak negatif karena mengganggu perkembangan dan kestabilan sel telur.

Dalam proses fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium.

Baca juga: Penggerebekan Kebun Ganja di AS Tewaskan 1 Orang, 200 Petani Ditahan

Penulis studi ini meneliti efek THC pada sel telur manusia yang diisolasi di laboratorium, sekaligus membandingkan hasil IVF pasien yang terdeteksi memiliki THC dalam cairan folikel, cairan yang mengelilingi sel telur di dalam ovarium.

Jika THC terdeteksi, artinya perempuan tersebut mengonsumsi ganja sebelum atau selama siklus IVF, dan zat itu mencapai lingkungan sel telur.

Riset dilakukan oleh tim di bawah supervisi peneliti pascadoktoral Cyntia Duval di CReATe Fertility Centre, Toronto, Kanada, bersama ilmuwan dari University of Toronto dan sejumlah institusi lain. Total ada 1.059 perempuan yang ikut dalam penelitian, dengan 62 di antaranya terdeteksi positif THC.

Para peneliti kemudian meneliti tingkat pematangan sel telur, pembuahan, serta perkembangan hingga tahap blastokista.

Baca juga: Kebun Ganja di California Digerebek, Warga Demo

Tahap ini penting karena merupakan fase ketika embrio siap menempel di rahim. Studi juga menyoroti potensi kesalahan dalam pembelahan sel dan peluang embrio memiliki susunan kromosom yang normal (euploidi). Susunan kromosom abnormal (aneuploidi) sering jadi penyebab keguguran.

Gangguan pada perkembangan sel telur dan stabilitas genetik

Hasil penelitian cukup jelas. Pasien dengan THC positif memiliki tingkat embrio euploid yang lebih rendah, sehingga peluang hamil berhasil juga ikut menurun.

Memang, sel telur pada pasien yang terdeteksi THC tampak lebih cepat matang, tetapi embrio dengan kromosom normal jauh lebih sedikit, hanya 60 persen dibandingkan 67 persen pada kelompok kontrol. Kondisi ini bisa mengurangi kemungkinan kehamilan berhasil dan lahirnya anak yang sehat.

Baca juga: Sempat Legalkan Ganja, Thailand Kembali Kriminalisasi Konsumsi Mariyuana

Di laboratorium, THC memicu lebih banyak kesalahan distribusi kromosom dan merusak struktur sel telur.

Kelainan pada spindle, yaitu bagian penting yang mengatur pembelahan sel, lebih sering muncul terutama pada dosis THC yang lebih tinggi. Kesalahan di tahap ini berpotensi menyebabkan keguguran atau gangguan perkembangan.

Analisis genetik dalam studi ini juga menunjukkan bahwa THC memengaruhi aktivitas gen pada sel telur yang berfungsi mengatur pembagian materi genetik.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |