Sumbang 44 Persen Devisa Nasional, Koster: Bali Justru Tertinggal dari Malaysia dan Thailand

3 days ago 4

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster meminta pemerintah pusat agar menopang Bali sebagai destinasi pariwisata internasional dengan pembangunan infrastruktur kelas dunia.

Saat menghadiri peluncuran program "Jaga Desa" di Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, Kamis (11/9/2025), Koster mengatakan Bali berkontribusi sangat besar terhadap Indonesia terutama dalam sektor ekonomi.

"Sumbangan devisa pariwisata Bali (mencapai) 44 persen dari devisa nasional yang bersumber dari sektor pariwisata. Tapi, tingginya kontribusi Bali terhadap devisa pariwisata dan perekonomian tidak mendapat dukungan secara imbang dari sisi pembangunan infrastruktur," kata Koster.

Baca juga: Bali Darurat Banjir, Warga Denpasar Selamatkan 25 Kambing Peliharaan

Meski demikian, Koster tidak menyebutkan secara rinci jumlah kontribusi Bali terhadap devisa negara, serta infrastruktur apa yang perlu dibangun oleh pemerintah pusat di Bali.

Koster menginginkan agar pariwisata Bali didukung dari segi infrastruktur bertaraf internasional agar bisa bersaing dengan negara lain di ASEAN, bukan disamakan dengan daerah lain di Indonesia.

"Infrastruktur di Bali ini sangat tertinggal sehingga mengakibatkan daya saing pariwisata Bali tertinggal dibandingkan dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Jadi, pariwisatanya agak kurang bersaing," katanya.

Baca juga: 4 Jenazah Perempuan Korban Banjir di Bali Ditemukan, 3 Belum Teridentifikasi

Koster menjelaskan kepariwisataan di Bali tumbuh pesat pascapandemi Covid-19.

Pada 2019 jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali 6,2 juta orang, sedangkan pada 2020 dan 2021anjlok, dan baru mulai pulih di 2022.

Pada 2024, menurut dia, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali mencapai 6,4 juta orang atau 46 persen dari jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.

Baca juga: Koster: Kerugian 474 Pedagang Terdampak Banjir di Bali Sedang Dihitung

Sejak awal tahun hingga Agustus 2025, katanya, kunjungan wisatawan asing sudah mencapai 4 juta orang.

"Perkiraan kami sampai bulan Desember 2025 itu mencapai lebih dari 7 juta orang. Itulah sangat penting sangat penting untuk menjaga kenyamanan, keamanan serta ketertiban masyarakat agar pariwisata di Bali tidak terganggu agar tidak terjadi travel warning dari negara-negara asing seperti yang terjadi saat demonstrasi kemarin," ujar dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |