Tampar Siswa Usai Pengajian, Guru SMP di Pekanbaru Diberhentikan

3 hours ago 1

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Pekanbaru, Riau, diberhentikan setelah melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya.

Pelaku, yang berinisial EE, merupakan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), menampar beberapa siswa karena mereka lupa menggulung tikar setelah kegiatan pengajian.

Tindakan EE memicu kemarahan orang tua siswa yang kemudian mendatangi sekolah untuk menyampaikan protes.

Sebagai respons, pihak sekolah melakukan mediasi dengan orangtua siswa yang didampingi Dinas Pendidikan Pekanbaru pada Senin (15/9/2025).

Baca juga: Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan

Dinas Pendidikan Pekanbaru mengambil langkah tegas dengan memberhentikan EE dari jabatannya sebagai pengajar di SMP Negeri 13 Pekanbaru.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Irfan Meidelis menjelaskan, pihaknya segera menindaklanjuti kejadian tersebut.

"Iya, kami telah mengambil langkah cepat untuk menindaklanjuti kejadian ini. Tindakan yang kami berikan adalah guru EE ini tidak lagi mengajar di SMPN 13 Pekanbaru. Tadi yang bersangkutan juga telah meminta maaf kepada wali murid dan siswa," ungkap Irfan saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Penjelasan Kepala Sekolah soal Guru Tampar Siswa Kelas 1 SD di Tasikmalaya, Sudah 3 Kali Minta Maaf

Alasan Guru Tampar Siswa

Menurut keterangan EE, tindakan tersebut dilakukannya untuk mendisiplinkan siswa.

Saat kejadian, EE meminta siswa untuk menggulung tikar setelah kegiatan pengajian pada Jumat pagi, namun permintaannya tidak dilaksanakan.

Hal ini membuatnya marah dan menampar beberapa siswa. Namun, Irfan menegaskan, tindakan kekerasan tersebut tidak dapat dibenarkan.

"Tidak pantas EE melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa tersebut," tegasnya.

Irfan juga mengimbau kepada semua tenaga pendidik untuk menjunjung tinggi etika profesi dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik.

"Kami minta tenaga pendidik jangan lagi menggunakan kekerasan fisik kepada siswa. Mendidik itu dengan cara yang santun," pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |