JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12, Muhammad Jusuf Kalla (JK), serta anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tertawa saat mantan Menteri Hukum RI Hamid Awaluddin mengenang pertemuan dengan pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Belanda.
Peristiwa ini terjadi saat JK dan Hamid, Menteri Hukum 2004-2007, dihadirkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Baleg DPR RI terkait pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemerintahan Aceh.
Pada kesempatan itu, Hamid menceritakan bagaimana upaya JK dan dirinya menemui pimpinan GAM hingga akhirnya bertemu mereka di Belanda.
Pihak mediator terdiri dari JK, Hamid, dan mendiang Farid Husain.
“Untuk mencairkan suasana, kami naik perahu kecil di Kota Amsterdam,” kata Hamid di Ruang Rapat Baleg DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: JK Minta Dana Otsus Aceh Diperpanjang demi Tutup Ketertinggalan
Saat itu, Hamid merasa heran mengapa JK meminta duduk diapit oleh dirinya dan Farid, sementara di depan mereka adalah pimpinan GAM.
Setibanya di hotel, Hamid menanyakan alasan JK meminta duduk diapit di atas perahu.
“Dia (JK) bilang, ‘Itu kan pimpinan GAM belum menjadi teman kita. Nanti, dia hilang emosi, dia dorong saya ke air’,” ujar Hamid menirukan JK.
Mendengar ini, peserta rapat pun tertawa.
Baca juga: JK Sebut Akar Konflik Aceh Ketimpangan Ekonomi, Bukan Syariat
Hamid kemudian mengatakan kepada JK bahwa perairan tempat pertemuan dengan pimpinan GAM tidak dalam karena hanya berfungsi seperti selokan.
Namun, JK merespons ini dengan nada tinggi. “Terus dia bilang, agak tinggi suara, ‘Hamid, dalam atau dangkal, persoalan buat saya, karena saya tidak tahu berenang’,” ujar Hamid.
Mendengar ini, JK dan para anggota DPR pun tertawa.
Kerja senyap mengurai konflik Aceh
Pada forum itu, Hamid menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk terlibat menguraikan konflik Aceh di sebuah pesawat, tengah malam, setelah baru saja menyelesaikan konflik Ambon.
Saat itu, kata dia, JK mengatakan tidak adil jika hanya konflik di Indonesia timur seperti Poso dan Ambon yang ditangani.
“Tidak adil kita sebagai bangsa. Kita ke bara. Saudara-saudaramu di Aceh itu lebih parah karena sudah 30 tahun hidup dalam ketakutan dan berdarah-darah,” ujar Hamid menirukan JK.
Baca juga: JK Ikut Rapat di DPR, Beri Masukan soal Revisi UU Pemerintah Aceh