Terapkan ESG, KAI Commuter Daur Ulang Seragam Lama dan KMT Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

2 days ago 2

KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus berupaya mengedepankan mengedepankan prinsip-prinsip environment, social, governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya, sehingga dapat menciptakan ekosistem transportasi yang berkelanjutan. 

Dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-17, KCI tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan. 

Melalui sebuah langkah inovatif, perusahaan kereta api itu mengubah seragam dinas bekas dan Kartu Multi Trip (KMT) yang sudah tak terpakai menjadi barang yang memiliki nilai guna tinggi, sesuai prinsip ESG.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menegaskan, KAI Commuter terus berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip ESG dalam seluruh aspek operasionalnya. 

“Salah satunya melalui kegiatan recycling pakaian dinas pegawai dan KMT yang tidak terpakai untuk dijadikan bahan lain yang lebih bermanfaat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/9/2205). 

Baca juga: Dukung Bisnis Keberlanjutan, KCI Sulap Pakaian Bekas Karyawan dan Kartu Multi Trip Jadi Pavin Bloc

Pelaksanaan kegiatan itu akan digelar bertepatan dengan HUT ke-17 KAI Commuter pada 15 September dengan tema “Smart Mobility, Sustainable Future”.

Asdo mengatakan, pihaknya mendaur ulang seragam batik khas KAI Commuter sebanyak 144,05 kilogram menjadi kain batik sebanyak 30 meter.

“Kain batik ini memiliki filosofi tentang commuter line sebagai ruang hidup yang menyatukan budaya, sejarah, dan modernitas,” katanya. 

Lebih lanjut, kata dia, KAI Commuter juga mendaur ulang KMT yang sudah tidak terpakai menjadi paving block sebagai lantai luar ruangan yang digunakan di area kantor.

“Sebanyak 956,88 kg KMT yang tidak terpakai didaur ulang menjadi 352 buah paving block,” tambah Asdo.

Baca juga: Kinerja Keuangan KAI Tergerus Utang Whoosh, KCI Pastikan Tak Berdampak ke Pelayanan

Upaya tersebut relevan dengan kiprah KAI Commuter dalam merawat lingkungan. Selama ini, dari sisi jejak karbon, Commuter Line menghasilkan sekitar 34,03 gram karbondioksida (CO2) per penumpang-kilometer. Emisi karbon itu jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi. 

Hal itu mengindikasikan andil serius Commuter Line dalam mengurangi masalah polusi sehingga menjadi pilihan transportasi yang ramah lingkungan.

Meningkatkan transparansi informasi publik

Di luar upaya menjaga lingkungan, KAI Commuter juga meresmikan ruang layanan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan ruang pressroom, menjelang HUT KAI Commuter 2025.

Peresmian itu menjadi bukti keseriusan KAI Commuter dalam meningkatkan transparansi informasi perusahaan, memperkuat komunikasi publik, serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan rekan-rekan media massa.

Sebelumnya, dalam satu tahun terakhir, layanan Keterbukaan Informasi Publik KAI Commuter telah melayani 311 permohonan informasi dan dokumentasi yang berasal dari mahasiswa, instansi pemerintah, maupun instansi lainnya. 

Baca juga: Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |