NUSANTARA, KOMPAS.com - Di balik megahnya rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), ada satu isu krusial yang jarang disorot: kepemilikan lahan.
Ternyata, pembangunan vital seperti Bandara VVIP IKN dan jalan tol pendukungnya dibangun di atas lahan yang dikelola oleh sebuah lembaga khusus, yaitu Badan Bank Tanah (BBT) sebagai land manager.
Lantas, apa sebenarnya fungsi dari lembaga ini dan mengapa keberadaannya begitu penting?
Selama ini, kita mengenal Kementerian ATR/BPN sebagai regulator dan administrator pertanahan.
Baca juga: Bupati PPU Ngebut Beri Tanah ke Warga Terdampak IKN, Ada Apa?
Namun, Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menjelaskan bahwa lembaganya, memiliki peran yang berbeda dan strategis.
"Kementerian ATR/BPN berperan sebagai land administrator dan land regulator, sementara Badan Bank Tanah hadir sebagai land manager yang fokus pada pengelolaan dan pemanfaatan tanah secara produktif dan berkeadilan," ujar Parman, dikutip Kompas.com, Sabtu (13/9/2025).
Lembaga ini memiliki mandat unik untuk mengelola tanah demi kepentingan umum, sosial, dan pembangunan nasional.
Total lahan yang dikelola Badan Bank Tanah hingga saat ini mencapai lebih dari 34.618 hektar.
Baca juga: Bukan Cuma Pencakar Langit, Desa Wisata Jadi Jantung Ekonomi Baru IKN
Tanah-tanah ini dimanfaatkan untuk berbagai proyek penting, termasuk pembangunan infrastruktur melalui penyediaan lahan untuk Bandara VVIP dan jalan tol IKN.
Kemudian, penyediaan lahan untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kendal dan Brebes.
Selanjutnya, redistribusi tanah untuk pemerataan ekonomi melalui reforma agraria.
Keadilan Sosial di Balik Pembangunan Megah
Salah satu misi utama Badan Bank Tanah adalah mewujudkan ekonomi berkeadilan. Lembaga ini berperan dalam menyelesaikan isu ketimpangan pemilikan tanah.
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Bali, I Made Daging, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Badan Bank Tanah sangat vital untuk memastikan pemanfaatan tanah yang adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Gerbang IKN Bandara SAMS Sepinggan Borong 6 Penghargaan
Dengan kata lain, keberadaan Badan Bank Tanah memastikan bahwa tanah yang digunakan untuk proyek-proyek strategis tidak lagi menjadi masalah sengketa yang berlarut-larut.
Sebaliknya, lahan tersebut dikelola secara profesional untuk kepentingan yang lebih besar, baik untuk infrastruktur modern maupun untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih luas melalui program reforma agraria.
Sinergi dan Inovasi
Kesuksesan Badan Bank Tanah tidak bisa dicapai sendirian. Parman menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan terutama dengan dunia akademik.
Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan MoU dengan Universitas Udayana, Bali, yang membuka jalan bagi kolaborasi penelitian dan inovasi di bidang pertanahan.
Baca juga: Kisah Mungky dan Dodo Kembali ke Borneo, Siap Sambut Hidup Baru di IKN
Langkah ini menunjukkan bahwa tata kelola tanah di Indonesia kini tidak lagi hanya soal birokrasi, tetapi juga tentang transparansi, keadilan, dan kolaborasi dari berbagai pihak.
"Dengan kehadiran Badan Bank Tanah, pembangunan infrastruktur monumental seperti Bandara VVIP IKN dapat berjalan lancar, sekaligus memastikan bahwa manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat secara merata," tuntas Parman.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini