Terungkap, Kacab Bank BUMN Jadi Target Acak Sebelum Tewas Diculik

1 month ago 27

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), dipilih secara acak sebagai target penculikan yang berujung pada kematiannya.

Penculikan ini didalangi pelaku dengan tujuan memindahkan beberapa rekening dormant ke rekening penampung secara paksa dengan kekerasan dan ancaman. Setelah berhasil, korban rencananya akan dilepaskan.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menjelaskan, salah satu pelaku intelektual, Candy alias Ken (41), memiliki data beberapa rekening dormant.

Baca juga: Kacab Bank BUMN Belum Tewas Saat Dibuang ke Sawah Bekasi, tapi Lemas Akibat Dianiaya

Ken memerintahkan timnya untuk mencari KCP bank BUMN yang bisa diajak bersekongkol.

“Korban ini dipilih secara acak,” kata Abdul dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Pencarian acak ini bermula saat Candy alias Ken memerintahkan orang-orangnya untuk mencari KCP sebuah bank BUMN untuk bersekongkol. Namun setelah satu bulan, tidak membuahkan hasil.

“(Suatu ketika) dari orang-orangnya si K ini di lapangan mendapatkan kartu nama tersebut,” ucap Abdul.

Kartu nama itu kemudian diserahkan kepada Dwi Hartono (DH), salah satu pelaku dalam klaster aktor intelektual. Namun, Dwi tak menemukan alamat rumah Ilham. Dwi akhirnya mengintai Ilham di kantor korban di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

“Dari tengah malam, tim membuntuti korban dan menunggu di depan kantornya sebelum melakukan aksi,” jelas Abdul.

Dalam kasus ini, pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampung belum terjadi. Sebab, korban sudah dalam kondisi lemas ketika dianiaya sebanyak dua kali di dalam mobil berbeda.

Baca juga: Kronologi Lengkap Keterlibatan Dua Prajurit Kopassus dalam Penculikan Kacab Bank BUMN

Karena tim penjemput yang dijanjikan tidak datang, korban akhirnya dibuang di area persawahan di Bekasi dalam kondisi lemas.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menambahkan, hasil visum sementara menunjukkan korban tewas akibat tekanan benda tumpul di leher yang menekan saluran pernapasan dan pembuluh nadi besar hingga menyebabkan mati lemas.

“Hasil tersebut belum final karena masih menunggu pemeriksaan toksikologi,” ungkap Wira.

Kasus ini turut melibatkan dua prajurit Kopassus TNI AD, yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH (32).

Penemuan jasad korban

Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |