KOMPAS.com - Timnas Brasil harus menerima kenyataan pahit setelah menderita kekalahan perdananya di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
Pada laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, Selecao takluk 0-1 dari Bolivia di Stadion El Alto yang berada di ketinggian 4.150 meter, 500 meter lebih tinggi dari ibu kota La Paz yang diketahui juga telah menjadi momok bagi banyak negara.
Bagi komentator asal Brasil, Galvao Bueno, bermain di ketinggian tersebut merupakan "tindakan kriminal",
Gol tunggal Bolivia pada laga tersebut menjadi kali pertama gawang Brasil kebobolan sejak Ancelotti duduk di kursi pelatih.
Hasil ini juga menandai kekalahan pertama Brasil bersama pelatih asal Italia itu.
Baca juga: Hasil Bolivia Vs Brasil 1-0: Kekalahan Perdana Ancelotti bareng Selecao
Meski sudah memastikan lolos ke Piala Dunia 2026, kekalahan ini membuat Brasil menutup kualifikasi di posisi kelima klasemen akhir.
Brasil mengakhiri kampanye dengan 28 poin dari 18 pertandingan, jumlah terendah mereka sepanjang sejarah format kualifikasi ini.
Tim Samba menelan enam kekalahan dari lima tim berbeda, termasuk kekalahan perdana di laga kandang dalam sejarah kualifikasi.
Timnas Argentina menjadi lawan yang paling dominan, menggilas Brasil di Buenos Aires pada Maret lalu.
Kritik Galvao Bueno
Komentator senior Galvao Bueno melontarkan kritik keras melalui media sosial terkait performa Selecao di kualifikasi.
“Kita semua selalu mendukung tim nasional Brasil, tetapi apa yang terjadi [kekalahan di El Alto] sudah bisa diduga," kata Galvao dikutip dari ESPN Brasil.
"Tim Ancelotti kebobolan untuk pertama kalinya, Brasil kalah, dan meskipun lolos ke Piala Dunia, ini adalah pertandingan yang harus dilupakan, dihapus dari sejarah sepak bola Brasil.”
Baca juga: Ancelotti Apresiasi Pemain Meski Brasil Kalah dari Bolivia
Ia menyoroti inkonsistensi Brasil yang ditangani tiga pelatih berbeda sepanjang kualifikasi.
“Brasil kebobolan 17 gol dalam 12 pertandingan. Di bawah Ancelotti, mereka belum kebobolan sama sekali. Dengan dua pelatih sebelumnya, saya tetap menghormati mereka, tetapi apa yang terjadi sungguh mengerikan,” ujarnya.
Brasil menutup kualifikasi di urutan kelima dari 10 tim peserta.