MADRID, KOMPAS.com - Wakil Perdana Menteri Spanyol yang berhaluan kiri ekstrem, Yolanda Diaz, pada Minggu (14/9/2025), menyerukan larangan bagi Israel ikut dalam ajang apa pun.
Melansir AFP pada Senin (15/9/2025), Diaz mengatakan Israel "tidak dapat berkompetisi dalam ajang apa pun, jika terus melakukan genosida".
"Masyarakat Spanyol telah memberi pelajaran kepada dunia dengan melumpuhkan Vuelta," tambah Diaz di Instagram.
Baca juga: Besok KTT Darurat di Doha, Liga Arab Respons Serangan Israel ke Qatar
Hal itu disampaikan Diaz ke publik beberapa hari setelah pemerintah Israel melarangnya masuk karena kritiknya terhadap perang di Gaza.
Aksi pro-Palestina dan protes anti-Israel telah menghentikan putaran terakhir dari ajang balap sepeda Vuelta Spanyol 2025 di Madrid.
Para demonstran memanfaatkan sorotan internasional untuk mengecam operasi militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.
Di kota-kota yang dilalui jalur balapan, bendera Palestina dikibarkan oleh ratusan warga.
Mereka berdiri di tikungan terakhir menuju garis finis etape ke-15, tepat di hadapan kamera televisi.
Baca juga: Marco Rubio Tiba di Israel, Serangan Udara Gaza Tewaskan Belasan Warga Palestina
Pemerintah Spanyol tolak standar ganda
Aksi protes massa terhadap Israel mendapat dukungan dari pemerintah Spanyol.
Menteri Luar Negeri José Manuel Albares menegaskan dukungannya jika tim Israel dikeluarkan dari Vuelta.
Hal senada juga sudah disampaikan oleh Menteri Olahraga Spanyol sekaligus juru bicara pemerintah, Pilar Alegria, pada Kamis (11/9/2025).
Mengutip Al Jazeera pada Kamis lalu, Alegria mengatakan tim-tim Israel seharusnya dilarang dari dunia olahraga, sama seperti tim Rusia yang dilarang pada 2022 setelah negara itu menginvasi Ukraina.
Ia menyoroti adanya standar ganda untuk dua kasus ini.
Baca juga: Gedung Putih Jamu Qatar Usai Doha Dibom Israel
“Sulit untuk menjelaskan dan memahami adanya standar ganda,” kata Alegria kepada stasiun radio Spanyol Cadena SER.
“Mengingat telah terjadi pembantaian, genosida, dan situasi yang sangat mengerikan yang kita alami setiap hari, saya setuju bahwa federasi dan komite internasional harus mengambil keputusan yang sama seperti pada tahun 2022.”
“Tidak ada tim, tidak ada klub dari Rusia yang berpartisipasi dalam kompetisi internasional, dan ketika individu berpartisipasi, mereka melakukannya di bawah bendera netral dan tanpa lagu kebangsaan.”
Alegria mengatakan dia ingin penyelenggara Vuelta memblokir Israel-Premier Tech dari berkompetisi.
Hanya saja keputusan seperti itu hanya dapat diambil oleh badan pengatur dunia balap sepeda, UCI.
Baca juga: Eks Panglima Israel Akui 200.000 Warga Palestina Jadi Korban Perang
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini