Unicef Sebut 5 Korban Meninggal akibat Campak di Pamekasan Tak Diimunisasi

9 hours ago 3

PAMEKASAN, KOMPAS.com - United Nations Children's Fund (Unicef) Indonesia sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, dan ditemukan bahwa kelima korban campak yang meninggal, tidak diimunisasi.

Penyelidikan epidemiologi campak di Pamekasan dilakukan oleh tim yang melibatkan perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Menkes), Unicef, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, yang dibantu Dinkes Pamekasan.

"Dari lima kasus kematian akibat campak, empat korban ditemukan tak pernah mendapatkan vaksin sama sekali," kata Health Specialist UNICEF Indonesia Wilayah Jawa Timur, Armunanto, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Kasus Campak di Jember Terus Naik, Dinkes Sebut Cakupan Imunisasi Masih Rendah

Setelah analisis klinis, empat anak dari lima yang meninggal juga mengalami komplikasi gizi buruk.

Sementara, satu korban lain memang secara usia belum waktunya mendapatkan vaksin campak. "Artinya satu korban ini juga belum mendapatkan vaksin sama sekali," kata dia.

Armunanto mengatakan, rekomendasi dari hasil kajian epidemiologi tidak hanya membuktikan perlunya imunisasi tambahan, tetapi juga perlu ada  perbaikan gizi terhadap anak.

"Kita temukan suspek sebanyak 520, positif 177, dan 83 anak sudah sembuh," kata Armunanto.

Dia menambahkan, penyelidikan epidemiologi dilakukan selama tiga hari.

Tim dari Kemenkes, Dinkes Provinsi, Unicef, dan Dinkes Pamekasan mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan melakukan kajian epidemiologi.

Baca juga: Campak di Kota Malang Bertambah Menjadi 9 Kasus

"Hasilnya sudah kita sampaikan ke pemerintah daerah," ucap dia.

Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin mengatakan, selama tiga hari, Kemenkes, Dinkes Jatim, dan Unicef melakukan pendampingan serta penelusuran kasus di sejumlah faskes.

"Hasilnya sudah dipaparkan, selain imunisasi tambahan, perbaikan gizi anak juga perlu dilakukan penguatan," ucap Saifudin.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |