Usai Serangan di Qatar, Israel Ancam Akan Buru Hamas ke Mana Pun

3 days ago 5

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel memperingatkan bahwa musuh-musuhnya, termasuk Hamas, tidak bisa sembunyi dari serangan pasca yang terjadi di Qatar.

Israel menyerang Ibu Kota Doha, Qatar untuk menargetkan pimpinan Hamas yang sedang melakukan pertemuan dengan pemerintah di sana, Selasa (9/9/2025).

Melansir AFP pada Rabu (10/9/2025), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa negaranya akan “bertindak melawan musuhnya di mana pun berada”.

Baca juga: Duta Besar Israel untuk PBB: Serangan Israel di Qatar Keputusan Tepat

“Tidak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi,” tulis Katz di X pada Rabu (10/9/2025).

“Setiap orang yang ikut serta dalam pembantaian 7 Oktober akan dimintai pertanggungjawaban penuh,” lanjutnya, merujuk pada serangan Hamas di Israel pada 2023 yang memicu perang di Gaza hampir dua tahun terakhir.

Serangan Israel di Qatar

Pada Selasa (9/9/2025), Israel mengirim serangan ke Qatar dan menghantam kawasan West Bay Lagoon di Doha.

Kelompok Hamas menyebut enam orang tewas, termasuk ajudan dan anak laki-laki dewasa dari kepala negosiator Khalil al-Hayya, tiga pengawal, serta seorang petugas keamanan Qatar.

Namun, Hamas menegaskan bahwa para pemimpin seniornya selamat, sehingga itu dianggap sebagai “kegagalan musuh untuk membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi negosiasi.”

Menurut sumber yang dekat dengan Hamas, enam pemimpin Hamas termasuk Al-Hayya dan mantan pemimpin tertinggi Khaled Meshaal berada di gedung yang menjadi target Israel.

Asap membubung dari sebuah bangunan di Doha, Qatar, setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas, Selasa (9/9/2025). PM Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan di Doha, Qatar sebagai respons balasan untuk insiden penembakan di Yerusalem.X/EyeonPalestine Asap membubung dari sebuah bangunan di Doha, Qatar, setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas, Selasa (9/9/2025). PM Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan di Doha, Qatar sebagai respons balasan untuk insiden penembakan di Yerusalem.

Baca juga: Israel Tak Selalu Patuhi AS, Tetap Serang Qatar meski Dilarang Trump

Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump tidak setuju dengan keputusan Israel melancarkan serangan militer di Qatar.

Qatar selama ini menjadi sekutu penting AS sekaligus tuan rumah pangkalan militer terbesar di kawasan Teluk.

Washington juga mengklaim telah memperingatkan Qatar mengenai serangan tersebut.

Namun, pemerintah Doha menegaskan bahwa peringatan baru diterima setelah serangan sudah terjadi.

Sehari setelah serangan di Qatar, militer Israel juga melaporkan telah melancarkan serangan terhadap target Houthi di Yaman, termasuk di ibu kota Sanaa.

Dalam pernyataan resminya, tentara Israel menyebut target serangan itu mencakup “kamp-kamp militer, markas humas militer Houthi, dan fasilitas penyimpanan bahan bakar” yang digunakan kelompok tersebut.

Baca juga: Israel Dihujat Dunia Usai Serang Hamas di Qatar, Langgar Kedaulatan Negara

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |