Video Eksperimen Sosial: Suami Jawab Rela Donorkan Ginjal ke Pasangan, Istri-Istri Menolak, Benarkah Tak Cinta?

2 hours ago 3

KOMPAS.com - Sebuah video eksperimen sosial yang beredar di Instagram belakangan ini ramai jadi bahan perbincangan. Video tersebut menyoroti soal cinta dan pengorbanan dalam hubungan suami-istri.

Dalam tayangan yang salah satunya diunggah oleh pemilik akun @mclewis***, conten creator tampak menghampiri sejumlah orang secara acak di jalan. Mereka hanya diberi satu pertanyaan sederhana namun penuh makna, “Apakah rela mendonorkan ginjal untuk pasangan hidupnya?”.

Dari situ, diketahui para perempuan atau istri-istri secara terang-terangan menolak untuk memberikan ginjal ke pasangannya. Jawaban itu berbeda dengan para suami atau laki-laki yang menyatakan rela memberikan ginjal demi pasangannya. 

Fenomena ini memicu diskusi publik yang lebih luas. Banyak warganet mempertanyakan, apakah benar cinta seorang istri lebih kecil dibandingkan suami hanya karena tidak mau mendonorkan ginjal?

Jangankan berkorban, ngalah aja enggak mau,” tulis akun @andri***.

Komentar lain datang dari akun @ibnulm***. “Kelihatan dari sini, cinta istri hanya untuk anak. Cinta suami untuk anak dan istrinya. Realita memang menyakitkan,” tulisnya.

Namun ada juga warganet yang memberikan pembelaan. “Karena istri sudah banyak berkorban,” tulis akun @rstd***.

Lantas, apakah benar pengorbanan bisa diukur dari jawaban spontan soal donor ginjal?

Baca juga: Psikolog Forensik Soroti Cara Polisi Sampaikan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu

Cinta dan pengorbanan tidak ditentukan gender

Ilustrasi pasangan. Benarkah cinta seorang istri lebih kecil dibandingkan suami hanya karena enggan mendonorkan ginjalFREEPIK/DRAZEN ZIGIC Ilustrasi pasangan. Benarkah cinta seorang istri lebih kecil dibandingkan suami hanya karena enggan mendonorkan ginjal

Dosen Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Christine Wibowo, menegaskan bahwa cinta dan pengorbanan tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin.

“Baik pria maupun wanita sama-sama punya kapasitas untuk mencintai dan rela berkorban bagi pasangan,” ujarnya saat dimintai pandangan Kompas.com, Kamis (11/9/2025).

Christine pun menilai, sebuah eksperimen sosial dengan pertanyaan singkat tidak bisa dijadikan tolok ukur cinta seseorang.

Jika seorang istri menolak mendonorkan ginjal, keputusan itu lebih terkait dengan konteks dan kondisi, bukan karena rasa cintanya lebih kecil.

“Rasa cinta dan motivasi untuk berkorban tidak dipengaruhi gender. Pria maupun wanita sama saja. Kalau ada istri yang tidak bersedia, itu lebih pada situasi yang sedang dihadapi,” jelasnya.

Baca juga: Psikolog Forensik Ungkap Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Diplomat Kemlu yang Tewas

Cara kerja otak pria dan wanita berbeda

Christine menjelaskan, perbedaan reaksi antara suami dan istri dalam video itu lebih banyak dipengaruhi cara kerja otak.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |