JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengakui bank yang masuk dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi sasaran dari ratusan ribu serangan siber setiap harinya.
Oleh karena itu dia mengingatkan penting bagi perusahaan utamanya perbankan menciptakan keamanan yang berlapis.
“Paling penting adalah human capital kita untuk menyiapkan cyber patrol untuk memprotect seluruh keamanan ekosistem digital kita. Saya beri contoh berbagai aplikasi perbankan yang ada yang bapak-ibu pakai seperti Livin Mandiri, BRImo, Byond itu setiap harinya serangannya mungkin sampai ratusan ribu,” ujarnya dalam acara Digital Resilience Summit yang diselenggarakan oleh Peruri di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Bebas dari Ancaman Siber, Begini Cara Amankan Dompet Digital ala Pejuang Digital
Tiko, sapaannya, mengatakan, keamanan digital harus dibangun sejak awal bersamaan dengan pengembangan aplikasinya dan bukan setelah layanannya diluncurkan.
Tiko juga bersyukur bahwa saat ini sistem pembayaran Indonesia cukup mandiri dengan kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-Fast yang membuat Indonesia tidak bergantung pada sistem pembayaran luar negeri.
Apalagi menurut dia, keamanan yang dimiliki tidak rendah karena ruang peretasan di dalam sistem pembayarannya semakin kecil.
“Kita lihat API antar bank maupun API dengan e-commerce berjalan dengan baik. Kalau kita lihat fraud yang terjadi di dalam integrasi ini dibandingkan 50 tahun lalu menurun signifikan," ujarnya.
Baca juga: Microsoft Temukan Serangan Siber di Server SharePoint, FBI Turun Tangan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini