Wamentan Sebut Impor Beras 2025 Hanya untuk Restoran Khusus

3 days ago 3

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meluruskan kabar mengenai impor beras yang sempat menimbulkan polemik.

Ia menegaskan, beras impor yang masuk ke Indonesia bukan untuk konsumsi masyarakat luas, melainkan khusus memenuhi kebutuhan restoran tertentu.

“Yang dimaksud impor beras itu adalah beras untuk restoran Jepang, Arab, atau India. Mereka memang butuh beras khusus, seperti beras Jepang yang butirannya kecil atau beras basmati untuk masakan Arab dan India. Itu tidak bisa diganti dengan beras kita,” kata Sudaryono di Jakarta, Rabu (10/9/2025) dikutip dari Antara.

Baca juga: Mentan Amran Pastikan Indonesia Tak Akan Impor Beras hingga Akhir 2025

Impor Terbatas dan Spesifik

Sudaryono menekankan bahwa impor beras tersebut bersifat terbatas dan spesifik. Karena itu, hal ini tidak bisa disamakan dengan beras konsumsi rumah tangga yang dikategorikan sebagai beras medium.

“Yang dimaksud tidak impor beras itu adalah beras konsumsi masyarakat. Beras medium, kita tidak impor,” ujarnya usai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang digelar Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi).

Ia memastikan produksi beras medium dari dalam negeri mencukupi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak ada impor untuk kategori tersebut.

Baca juga: Mentan Pastikan Indonesia Tak Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai 4 Juta Ton

Komitmen Jaga Kedaulatan Pangan

Lebih lanjut, Sudaryono menyampaikan pemerintah menargetkan tidak melakukan impor jagung pada tahun 2025.

Target serupa juga berlaku untuk gula konsumsi. Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari upaya mencapai kemandirian pangan nasional.

“Presiden sudah bikin target, dan sekarang oleh Pak Mentan Amran, kami sebagai tim support mendukung penuh. Kita tidak impor lagi untuk beras, jagung, dan gula konsumsi di tahun 2025 ini,” ujarnya.

Mentan: Stok Beras Nasional Aman

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menegaskan sepanjang 2025 Indonesia tidak melakukan impor beras. Hal ini disebutnya sebagai bukti keberhasilan petani dan pemerintah menjaga kedaulatan pangan.

“Yang terpenting, sampai September sekarang, tidak ada impor (beras). Tahun lalu kita impor 3–4 juta ton. Itu perbedaan besar yang harus kita banggakan dari gagasan besar Bapak Presiden,” kata Amran di kawasan DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Filipina Setop Impor Beras selama 60 Hari Imbas Harga Anjlok

Amran menyebutkan stok beras nasional pada awal September 2025 mencapai sekitar 4 juta ton. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya berkisar 1–2 juta ton.

Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti nyata kebijakan pangan nasional berjalan efektif.

“Kita harus bangga, kedaulatan pangan bisa kita jaga, dan ketergantungan pada impor berkurang,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |