JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, menolak rencana pengoperasian Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, yang dijadwalkan mulai 24 September 2025.
Ketua RW 14 Perumahan JGC Didik Ari Prasetyo mengatakan, wilayahnya menjadi yang paling terdampak karena jaraknya paling dekat dengan RDF Rorotan.
"Kami menolak RDF beroperasi di wilayah kita," ucap Didik saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: RDF Rorotan Ditargetkan Beroperasi pada 24 September 2025
Menurut Didik, dalam pertemuan terakhir antara warga dan pihak pengelola RDF, belum ada penjelasan terkait Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diminta masyarakat.
Hal tersebut membuat warga khawatir karena tidak ada jaminan bahwa RDF aman jika tetap dibiarkan beroperasi.
"Pastinya tidak ada jaminan dari efek negatif dengan adanya RDF ke lingkungan kami," jelas Didik.
Didik juga menyatakan, sejauh ini belum ada sosialisasi lebih lanjut ke warga sekitar terkait uji coba maupun rencana pengoperasian RDF Rorotan.
Informasi justru diperoleh warga dari unggahan akun Instagram @layananjakarta yang meminta persetujuan pengoperasian RDF Rorotan.
"Hallo warga Jakarta, yuk berpartisipasi memberikan masukan dan tanggapan terkait Permohonan Persetujuan Lingkungan DELH Operasional Fasilitas Pengolahan Sampah menjadi RDF Rorotan sejak 3 hingga 17 September 2025," tulis akun tersebut.
Baca juga: Tak Diajak Kerja, Warga Geruduk RDF Pemprov DKI di Bantargebang
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menargetkan RDF Rorotan mulai beroperasi pada Rabu (24/9/2025).
"Saya laporkan ke Pak Gubernur (Pramono Anung) sudah, Nota Dinas, jadi mudah-mudahan setelah tanggal 24 kita siap buat peresmian. 24 September," kata kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto Selasa (26/8/2025).
Untuk diketahui, pengoperasian RDF Rorotan sempat mendapat penolakan keras dari warga.
Sebab, warga menilai, dalam beberapa kali uji coba yang dilakukan justru gagal.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di RDF menimbulkan bau busuk dan asap hitam yang menyebar ke Perumahan JGC yang jaraknya sekitar 800 meter.
Bahkan, ada sekitar 11 anak terkena ISPA dan tiganya lagi mengalami infeksi mata akibat RDF Rorotan.
Oleh karena itu, uji coba RDF Rorotan sempat dihentikan sementara. Pihak pengelola berjanji akan membenahi berbagai alat yang ada agar ketika beroperasi tak lagi menimbulkan bau dan polusi lagi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini