LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemilik mobil yang diduga dibakar orang tidak dikenal (OTK) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebut aksi yang merugikan dirinya itu adalah sebuah teror.
Sebelumnya, sebuah mobil jenis Nissan Juke milik Nur Rohmatus, warga Dusun Kebonsari, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tiba-tiba terbakar, Selasa (16/9/2025).
Mobil tersebut diparkir Rohmatus di teras rumahnya sebelum akhirnya tiba-tiba terdengar suara ledakan disusul dengan kepulan asap dan api.
Baca juga: Mobil Warga di Lumajang Dibakar OTK, Polisi Temukan Kain Berbau Minyak Tanah
Rara, panggilan akrab Nur Rohmatus, mengatakan, dua minggu sebelum mobilnya dibakar, ia sempat menerima teror berupa rumahnya didobrak orang tidak dikenal.
Kejadian itu, kata Rara, terjadi siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, ia dan keluarganya sedang tidur di kamar depan.
Namun, saat dilihat dari jendela kamar, tidak tampak ada orang di sekitar rumahnya.
Rara meyakini, rumahnya sengaja didobrak seseorang karena saat dicek, ia mendapati gerendel pintunya rusak.
"Beberapa hari lalu rumah saya sempat didobrak orang. Saya lihat enggak ada, enggak mungkin kalau kucing sampai engselnya rusak," kata Rara di rumahnya, Selasa (16/9/2025).
Baca juga: Semringahnya Sri Susanti, Beli Mobil dari Koin Rp 1.000 yang Dikumpulkan 3 Tahun
Dengan kejadian mobilnya tiba-tiba terbakar dan ditemukan barang bukti berupa kain yang berbau minyak tanah, Rara menduga aksi ini adalah teror dari seseorang kepada dirinya dan keluarga.
Namun, Rara membantah baik dirinya maupun keluarga memiliki masalah dengan orang lain. "Gak pernah ada masalah sama orang, jadi ini kok kayak teror," ujarnya.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap OTK yang melakukan pembakaran.
"Dari kejadian, kurang lebih korban mengalami kerugian Rp 35 juta. Sementara, terduga pelaku masih belum diketahui dan kita lakukan penyelidikan," kata dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini