BOJONEGORO, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama Dwi Pertiwi (24), asal Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur diduga menjadi korban malapraktik petugas medis RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro.
Korban mengalami luka serius di bagian kaki kirinya setelah menjalani operasi bedah tulang punggung di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tersebut.
Kerabat korban bernama Yudi mengatakan, pihak keluarga merasa bingung melihat kondisi korban usai menjalani operasi tulang punggung di rumah sakit.
"Kami bingung sakitnya di punggung, setelah operasi justru di bagian kaki kiri korban terdapat luka besar dengan 30 jahitan," kata Yudi, dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Korban Dugaan Malapraktik di RS Duren Sawit Lapor ke Majelis Disiplin Profesi
Pihak rumah sakit yang menangani korban saat itu juga tidak memberikan keterangan yang jelas kepada keluarga maupun pasien terkait luka yang muncul di kaki kiri korban.
Pihak keluarga merasa kecewa dengan minimnya keterbukaan informasi dari pihak rumah sakit dan penanganan setelah operasi juga dirasakan tidak maksimal.
Pada tanggal 31 Desember 2025 kemarin, pihak keluarga dan pasien mendapatkan kejelasan terkait penyebab luka di bagian kaki kiri yang muncul usai menjalani operasi tulang punggung tersebut.
"Kami baru mendapatkan detail informasinya dari pihak rumah sakit, setelah beberapa kali menyampaikan keluhan dan minta penjelasan," ujarnya.
Yudi menyampaikan, pihak keluarga menuntut pihak rumah sakit bertanggung jawab penuh atas kelalaian yang terjadi dan menimpa korban, mulai dari perawatan, pemulihan, serta mengganti kerugian yang ditimbulkan.
"Kalau tidak ada penyelesaian, kami akan menempuh upaya lebih lanjut terkait dugaan malapraktik," tuturnya.
Baca juga: Dugaan Malapraktik, RS Islam Pondok Kopi Ajak Pasien Selesaikan Kekeluargaan
Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Ani Pujiningrum membenarkan terkait adanya pasien yang mengalami kejadian tidak diinginkan saat operasi tulang punggung itu.
Pihak rumah sakit saat ini sudah berupaya bertanggung jawab dengan melakukan perawatan rutin dan pemulihan luka korban yang timbul setelah menjalani operasi medis.
"Kami akan berupaya memberikan perawatan sebaik mungkin dengan melakukan kontrol rutin satu minggu sekali dan dijemput di kediaman pasien," kata Ani Pujiningrum.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini