KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat serta angin kencang pada Minggu (14/9/2025) dan Senin (15/9/2025).
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, dan tanah longsor, yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap aktivitas harian maupun transportasi.
“Masyarakat diharapkan memastikan saluran drainase tetap bersih dan tidak tersumbat, serta selalu memantau informasi cuaca resmi BMKG sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan kegiatan,” terang BMKG, dikutip dari laman resminya.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Penyebab hujan lebat dan angin kencang
BMKG menyampaikan, cuaca di wilayah Indonesia cenderung bervariasi yang dipengaruhi oleh kondisi atmosfer skala global, regional, dan lokal dalam sepekan ke depan.
Kondisi skala global, salah satunya adalah fase Dipole Mode Index (DMI) yang negatif (−1,27) mendukung peningkatan pasokan suplai uap air.
Kemudian ada anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan bernilai negatif, menjadi indikator aktifnya proses pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, kombinasi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator diperkirakan tetap aktif di beberapa wilayah.
Baca juga: Mengapa Awan Mendung Bisa Terlihat Terang Saat Malam?
Kombinasi tersebut kemudian berkontribusi terhadap peningkatan konveksi dan pembentukan awan hujan.
Lalu, terdapat gelombang atmosfer berfrekuensi rendah yang turut berkontribusi memperkuat peluang hujan di wilayah Indonesia.
Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) memanjang.
Sirkulasi siklonik di Kalimantan Utara juga menyebabkan terbentuknya area konvergensi yang meluas di Kalimantan Tengah.
Kondisi labilitas lokal cukup kuat dan kelembapan udara tinggi juga memperkuat proses konvektif di banyak wilayah Indonesia.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Prakiraan BMKG pada 14-15 September 2025
Dilansir dari laman BMKG, berikut mengenai wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 14-15 September 2025:
Minggu, 14 September 2025
- Hujan sedang-lebat:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Banten
- Jawa Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua tengah
- Papua.
- Hujan lebat-sangat lebat:
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Papua pegunungan
- Papua Selatan.
- Angin kencang:
- Banten
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Selatan.
Baca juga: BMKG Rilis 13 Zona Megathrust di Indonesia, Mana yang Potensi Gempanya Terbesar?
Senin, 15 September 2025
- Hujan sedang-lebat:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Banten
- Jawa Barat
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua pegunungan
- Papua Selatan.
- Hujan lebat-sangat lebat:
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Tengah.
- Angin kencang:
- Banten
- Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini